Mohon tunggu...
Humaniora Artikel Utama

Belajar Falsafah Kehidupan Lewat Dangdut Koplo

9 Mei 2018   21:23 Diperbarui: 10 Mei 2018   16:31 3122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konser Via Vallen yang selalu dipadati penggemar| Sumber: BPost Online

Dukun bertindak, penuhi syaratnya, pacaran langgeng selamanya. Namun alangkah baiknya jika kita ganti pepatah tersebut dengan "cinta ditolak orang tua bertindak", "putus cinta orang tua bertindak" agar kita jauh dari godaan setan berupa syirik dan musyrik.

Pada intro lagu sayang yang sudah tentu semua orang tau. Lagu ini menceritakan rasa cinta yang amat dalam pada seseorang. Namun si tokoh ditinggal sang kekasih tanpa sebab. Si tokoh pun ingin kembali pada sang kekasih dan akan terus menunggu sampai kapanpun. Menurut saya secara pribadi jatuh cinta dan setia itu baik, namun alangkah baiknya seperti pada lagu dari Efek Rumah Kaca "Jatuh Cinta Itu Biasa Saja.."

Lain halnya pada lagu Bidadari Keseleo cipataan Erik Sukir  dengan lirik yang "jahat" dan "frontal" namun kontras dengan keadaan masa sekarang. Lirik dalam lagu ini mengandung sindiran kepada hidup orang zaman sekarang yang sudah sedikit banyak terpengaruh oleh budaya barat. Namun juga dalam lagu ini terdapat anjuran positif seperti jadilah diri sendiri dan jangan mudah terpengaruh oleh orang lain dan terus menjadi orang baik.

Lirik lagu dangdut koplo memang menggambarkan realitas kehidupan kita sehari-hari. Lirik lagu yang mudah dicerna segala usia memudahkan kita untuk mengerti maksud dan pesan dari lagu tersebut. 

Mempelajari sisi lain kehidupan biduan koplo yang berjuang baik yang masih di pelosok daerah maupun skala nasional menjadikan kita bersyukur atas kehidupan yang kita miliki dan terus berjuang dalam kehidupan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun