Mohon tunggu...
Nur Syamsi Anwar
Nur Syamsi Anwar Mohon Tunggu... -

Mahasiswi kelahiran Makassar, 29 Juli 1997, akrab dipanggil dgn nama Syamsi. Penulis Menghabiskan masa kecilnya di sebuah desa kecil, yaitu Barombong, tepatnya di Ujung perbatasan kota Makassar, Gowa dan Takalar, Jauh dari hiruk pikuk keramaian kota. Memasuki masa pendidikan, penulis sekarang menimbah ilmu di Universitas Muhammadiyah Makassar, dengan mengambil studi khusus Hukum Ekonomi Syaria'ah, dengan niat ingin memperbaiki sistem ekonomi yang kapitalis menjadi syariah dan menjadi pelaku-pelaku ekonomi yang mengubah dunia. Tapi, sebelum mengubah dunia, penulis sadar yang harus dirubah terlebih dahulu adalah diri. Maka jadilah diri sendiri. karena dengan menjadi diri sendiri kita tak akan membohongi hati dan juga orang disekitar kita. APD @Cahaya 15 05

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Jamilatun Nisa"

25 September 2017   06:13 Diperbarui: 25 September 2017   06:43 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua wanita itu terlahir cantik...

Sedang cantik itu terbagi menjadi dua. Cantik hakiki dan cantik relatif.

Cantik hakiki berdasarkan hati dan akhlak, sedangkan cantik relatif berdasarkan fisik yang akan mudah pudar.

Tak semua wanita memiliki  kecantikan yang hakiki..

Tapi semua wanita memiliki kesempatan untuk bisa mendapatkannya...

Itulah Prosesnya...

Kenapa? Untuk menjadi seseorang yang bidadaripun akan cemburu terhadapnya itu susah, dan butuh proses... maka Perbaikilah dari diri pribadi, saling mengingatkan dan memantaskan diri. 

Dan yang paling utama.. perbaiki akhlak dan adab. para orang terdahulu, sebelum menpelajari ilmu pengetahuan, mereka mempelajari adab, krn adab susah untuk dipelajari apatahlagi di terapkan. 

Jadi mari bersungguhsungguh dalam berproses, mari berusaha untuk memperbaiki diri... dan ingat satu hal menjadi wanita itu hanya ada dua pilihan, yaitu menjadi sebesar-besar fitnah atau menjadi sebaikbaik perhiasan dunia. 

Pilihan ada ditangan kita. Pilihlah yang bijak karna kuyakin kita adalah orang-orang yg bijak. Insya Allah.

APD

@Cahaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun