Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa perikanan UMM kepada para masyarakat di Desa Sumbersekar , Dau, Kabupaten Malang dengan mencanangkan kampung tangguh mandiri pangan keluarga dengan menerapkan system budidaya akuaponik. Mereka  memberikan pelatihan dan pendampingan kepada warga setempat dalam menerapkan teknik budidaya aquaponik.
Kegiatan akuaponik merupakan kegiatan akuakultur yang terintegrasi dengan kegiatan hidroponik. Mengembangan dua komoditas berbeda, ikan dan sayur dalam suatu sistem pemeliharaan pada lahan sempit. Kegiatan ini sangat cocok dilaksanakan masyarakat di Desa Sumbersekar,kecamatanDau, Kabupaten Malangdilihat dari kondisi lingkungan yaituperumahan dengan lahan terbuka dan suplai air yang terbatas.Teknologi budidaya sistem aquaponik ini dapat dilakukan di lahan sempit dan sedikit air.pelatihan tersebut dilakukan dalam rangka mendorong masyarakat sumbersekaruntuk menerapkan sistem budidayayang efisien.
Sistem budidaya akuaponik parameter kualitas air yang menjadi tolak ukur keberhasilan suatu sistem akuaponik. Kualitas air yang baik akan mendukung pertumbuhan ikan dan sayur yang dipelihara.Pengukuran kualitas air dengan mengontrol pH air dan suhu.
Salah satu indikator keberhasilan  dalam budidaya akuponik adalah populasi ikan, untuk menentukan populasi ikan dalam budiddaya akuaponik dilakukan dengan cara sampling. Sampling ikan dilakukaan selama 3 minggu sekali, Tujuan dari sampling ikan adalah untuk mengukur panjang dan berat ikanserta jumlah pemberian pakan pada ikan.Sedangkan dalam metode pemberian pakan ikan dilakukan 2 dua kali sehari.tujuan dari pemberian pakan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mendukung keberhasilan usaha budidaya itu sendiri. Pakan yang akan digunakan adalah pakan buatan komersil dalam bentuk pellet.Pemberian pakan dilakukan dengan metode at satiation, yakni pakan diberikan sedikit demi sedikit sampai 80% ikan tidak lagi merespon pakan yang diberikan.
Pemberian probiotik pada ikan dapat menguraikan air dengan bantuan bakteri. Dalam kandungan probiotik terdiri atas konsorsium atau campuran dari beberapa kelompok bakteri antara nitrosomonas dan nitrobakteri. Bakteri nitrosomonas dan nitrobakteri dapat mengubah amonia yang sangat toksik bagi ikan menjadi senyawa nitrat yang aman bagi ikan.
"Dengan adanya pendampingan ini kami sebagai kelompok perikanan yang sebelumnya hanya mengira ngira waktu pemberian dan cara pemberian pakan, sekarang lebih mengerti cara yang tepat dengan adanya pendampingan dari mahasiswa yang lebih menguasai teori budidaya", ujar Bapak Sugianto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H