c. Mengganggu kelancaran pekerjaan, misalnya adanya duri-duri yang berasal dari gulma Amaranthus spinosus dan Mimosa spinosa.
d. Mengganggu produktivitas panen
e. Mengganggu tata guna air
f. Menjadi inang (host) bagi hama, disamping bersifat pathogen yang menyerang tanaman
g. Â Mengeluarkan senyawa alelopati yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman
Mengapa permasalahan pemeliharaan ini bisa terjadi? Perusahaan beralasan bahwa lokasi lahan perkebunan yang terlalu jauh, medan yang curam dan keadaan areal perkebunan yang licin ketika terjadi hujan menyebabkan hal ini dapat terjadi. Namun jika dilihat dari sudut pandang lainnya, maka kurangnya pengawasan menjadi alasan utama permasalahan ini terjadi.Â
Perencanaan dan pengawasan memegang peranan penting dan mutlak dilaksanakan agar menghasilkan suatu pekerjaan yang efektif dan efisien yang menunjang keberhasilan usaha selanjutnya (Pardamean, 2014). Kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh mandor dan asisten terhadap kegiatan pemeliharaan mengakibatkan banyak pekerjaan yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sehingga banyak tanaman kelapa sawit yang tidak terpelihara dengan baik.
Pemeliharaan merupakan faktor penting untuk meningkatkan produksi kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit akan berproduksi optimal jika dipelihara dengan baik. Dampak dari dilakukannya kegiatan pemeliharaan tanaman dengan baik tidak akan terlihat dalam waktu dekat. Karena baik atau buruknya pemeliharaan yang dilakukan pada tanaman kelapa sawit akan berdampak 2-3 tahun mendatang. Sehingga bagaimana pun kendala yang terjadi di lapangan, kegiatan pemeliharaan tetap harus dilakukan guna menunjang produksi  kelapa sawit.
Peningkatan produksi kelapa sawit sangat dipengaruhi oleh sistem pengelolaan dan penanganan perkebunan yang baik. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan pengawasan terhadap pekerjaan pemeliharaan, misalnya dengan melakukan auditor internal setelah dilakukannya kegiatan pemeliharaan, agar pekerjaan yang dilakukan di lapangan sesuai dengan SOP perusahaan dan memperketat peraturan manajemen perusahaan agar pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab ingin melakukan sesuatu di luar perencanaan perusahaan tidak ada lagi sehingga perencanaan perusahaan dapat terjalankan dengan baik.
Daftar Pustaka
Barus, E. 2003. Pengendalian Gulma di Perkebunan, Efektivitas dan Efisiensi Aplikasi Herbisida. Yogyakarta (ID): Kanisius