Mohon tunggu...
Nur Syahpira
Nur Syahpira Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Bukan Hanya Manusia, Sawit Juga Butuh Kasih Sayang

26 Januari 2021   16:00 Diperbarui: 26 Januari 2021   16:04 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

 Namun penunasan yang dilakukan tidak pada semua areal perkebunan kelapa sawit yang ada. Penunasan hanya dilakukan pada areal yang mudah dijangkau saja, sedangkan areal yang berbukit dan sulit dijangkau tidak dilakukan penunasan. Sehingga fotosintesis yang seharusnya terjadi pada daun-daun muda tidak berjalan dengan maksimal dan berdampak pada produksi kelapa sawit baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

Selain kegiatan prunning, kegiatan pemupukan juga berpengaruh terhadap produksi kelapa sawit. Pemupukan merupakan suatu kegiatan penambahan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman guna menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman kelapa sawit membutuhkan unsur hara makro dan mikro dalam jumlah yang cukup berimbang. Pupuk berguna bagi tanaman sebagai nutrisi untuk pembentukan buah, pertumbuhan, dan perkembangan sawit. 

Di lapangan Kegiatan pemupukan dilakukan, hal ini terlihat dari daun kelapa sawit yang menguning atau terbakar, pucat dan transparan, dipenuhi bercak merah, mengkriting dan melipat serta batang meruncing dan pelepah kemerahan. Tanaman kelapa sawit yang jarang dipupuk akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangannya serta produksi yang dihasilkan tanaman kelapa sawit. 

Karena pemupukan bertujuan untuk menambah unsur hara pada tanaman, jadi ketika tanaman tidak dipupuk maka tanaman hanya memanfaatkan unsur hara yang didapatkannya dari tanah saja, sehingga produksi tanaman tidak akan maksimal.

Gulma di perkebunan kelapa sawit harus dijaga populasinya sesuai dengan ambang batas ekonomi, karena selain menimbulkan persaingan dengan tanaman juga mengganggu kelancaran kegiatan kebun. 

Kelancaran kegiatan yang terganggu dapat mengurangi produktivitas tenaga kerja (PPKS, 2010). Di Perusahaan X pengendalian gulma merupakan salah satu kegiatan pemeliharaan yang tidak kalah penting dibandingkan tindakan pemeliharaan lainnya, idealnya pengendalian gulma dilakukan 4-6 bulan sekali. Pengendalian gulma yang dilakukan belum sesuai dengan SOP, hal ini terlihat dari kondisi areal perkebunan yang semak, sehingga dilakukan kegiatan pengendalian gulma secara menyeluruh (blanket). 

Jenis gulma yang terdapat di areal perkebunan yaitu alang-alang, anak kayu, anak sawit dan mucuna brachtiata. Mucuna brachtiata akan menjadi gulma jika tidak dilakukan penyiangan ketika memasuki TM. Di lapangan mucuna brachtiata sudah masuk ke piringan dan melilit pohon kelapa sawit, sehingga menganggu pertumbuhan kelapa sawit. 

Keberadaan gulma pada perkebunan kelapa sawit akan menjadi penggangu bagi tanaman karena dapat mengurangi produksi kelapa sawit, selain itu juga dapat menjadi sarang hama dan dapat menyerang tanaman. Menurut Effendi dan Agus (2011), kerugian yang dapat ditimbulkan oleh gulma adalah sebagai berikut ini.

a. Menurunkan kemampuan produksi kelapa sawit akibat persaingan antara

gulma dan tanaman dalam pengambilan air, unsur hara, dan cahaya.

b. Mengotori kualitas hasil produksi, seperti pengotoran benih oleh biji-biji gulma

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun