Mohon tunggu...
Nur Syahidah
Nur Syahidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Have a nice day!

Life is going on, be happy.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Malang Bantu Program Vaksinasi

30 Juni 2021   23:58 Diperbarui: 1 Juli 2021   00:41 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wates, Kediri – Dilansir melalui Covid19.go.id, lonjakan kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Kediri terpantau meningkat. Mengantisipasi hal tersebut, percepatan vaksinasi dilakukan dibeberapa titik di Kabupaten Kediri. Tak terkecuali di Kecamatan Wates, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (puskesmas) Wates, Kediri melaksanakan pemberian vaksin kepada masyarakat Desa Jajar dan sekitarnya. Dibantu oleh tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang (UM), layanan vaksinasi ini digelar pada 21 hingga 22 Juni 2021 di Balai Desa Jajar.

Petugas UPTD Puskesmas Wates membagi alur vaksinasi dalam empat tahap, yaitu pendaftaran, pemeriksaan data diri, pemberian vaksin, dan observasi. Jenis vaksin yang digunakan adalah merek Sinovac yang diproduksi perusahaan farmasi Biofarma. Agar program berjalan lancar, tim KKN UM yang berjumlah 20 orang secara bergantian turut membantu mengorganisir proses vaksinasi. Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, tim KKN membagi diri menjadi dua kelompok untuk bertugas pada dua hari tersebut.

Saat pelaksanaan, masyarakat langsung mendaftarkan diri dan menunggu sesuai nomor antreannya. Sebelum mendapatkan dosis vaksin, petugas medis dan tim KKN UM bersama peserta mengecek kembali data diri dan melakukan pemeriksaan umum terkait kesehatan peserta. Bila ada yang memiliki riwayat asam urat, darah tinggi, dan penyakit lainnya akan dipastikan tidak kambuh dalam beberapa waktu terakhir dan dites terlebih dulu. Pada tahap ini, bagi peserta yang tidak memenuhi syarat kondisi fisik tidak boleh mengikuti program dan akan dikabari kembali bila sudah ada program vaksin selanjutnya.

Setelah peserta mendapatkan vaksin, peserta masih harus menunggu di ruang observasi untuk melihat gejala efek samping yang mungkin terjadi. Selama tiga puluh menit, peserta diawasi oleh sebagian tim KKN UM dan tenaga medis puskesmas. Bila terjadi gejala efek samping, diberikan obat oleh tim medis yang bertugas. Tim medis juga memberikan kontak agar peserta dapat berkonsultasi bila masih ada gejala atau munculnya gejala selepas masa observasi tersebut.

Selama dua hari pelaksanaan program, sebanyak hampir 500 peserta telah mendapatkan vaksin. Pada hari pertama, program vaksinasi dihadiri sekitar 170 peserta. Jumlah peserta naik dua kali lipat hingga 300 orang di hari kedua. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat untuk melindungi diri dari virus Covid-19, mengingat kini sudah ada varian Delta dan Kappa yang memiliki intensitas penyebaran hingga 70 persen lebih cepat dibanding varian sebelumnya.

Varian Delta, yang sebelumnya disebut varian India, merupakan turunan dari virus Covid-19 pertama. Varian Delta memiliki waktu transmisi dan replikasi virus dalam tubuh yang paling cepat di antara varian yang sudah ada. Sampai saat ini, kenaikan kasus aktif Covid-19 di seluruh dunia didominasi oleh varian tersebut. Untungnya, vaksin Covid-19 yang sudah ada sampai saat ini telah menjadi salah satu solusi serta upaya pemerintah untuk menekan lonjakan kasus, gejala dan penyebaran virus, baik varian baru maupun varian-varian sebelumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun