Mohon tunggu...
nursyadiah halimah
nursyadiah halimah Mohon Tunggu... -

senangnya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Seharusnya FPI Mencontoh Nabi Muhammad SAW, Bukan Mencontoh Musuh Nabi!

24 Juli 2013   12:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:06 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dalam sejarah kenabian, Islam disebarkan dengan cara lemah lembut dan tidak memaksa apalagi melakukan kekerasan. Nabi Muhammad SAW sebagai rasul yang dipilih Allah SWT sebagai penyebar agama ISlam sangat melarang adanya kekerasan, bahkan Nabi sendiri sering dihina dan dicaci sampai-sampai disakiti, tetapi Nabi Muhammad SAW tidak membalasnya, kenapa seperti itu? Karena Rasulullah tersebut ingin mengajarkan kepada umat Islam agar mengedepankan sabar dan lemah lembut.

Lemah lembut disini bukan berarti kalah dan lemah dalam artian sesungguhnya, tetapi lemah lembut disini adalah bagaimana Nabi Muhammad SAW mengajarkan bahwa perlawanan dengan kekerasan bukan menyelesaikan masalah tetapi akan meimbulkan masalah baru, dan kalaupun adanya kekerasan, itupun hanya di perang saja, tidak pernah kita mendengar Nabi Muhammad melakukan kekerasan hanya karena ingin Islam bisa masuk dan dipeluk oleh umat manusia. Seharusnya sebagai umat muslim pengikut Nabi Besar Muhammad SAW bisa mencontoh dan menteladani segala macam perkataan dan perbuatannya, bukan malah mencontoh para musuh-musuh nabi, dimana ketika itu lebih menonjolkan kekerasannya daripada kesantunannya kepada Nabi kita, sampai-sampai Nabi Muhammad SAW luka-luka akibat ulah para musuh-musuhnya.

Namun sialnya, perbuatan musuh-musuh nabi ketika itu diikuti oleh umat Islam atau salah satu kelompok umat Islam di Indonesia, yaitu Front Pembela Islam (FPI). Sepak terjang FPI di negara ini bisa dibilang sangat tidak terpuji, adanya embel-embel Islam tetapi tingkah lakunya tidak mencermikan orang islam yang tingkah lakunya berpatokan kepada Nabi MUhammad SAW.

Dari berdirinya FPI di tanah air ini, kita sangat jarang mendengar di berbagai macam pemberitaan yang bernada positif, dengan  dalih amar ma'ruf nahi mungkar FPI menghacurkan fasilitas umum, dengan amar ma'ruf nahi mungkar FPI merusak berbagai macam tempat, dan yang terakhir ini adalah dengan dalih amar ma'ruf nahi mungkar FPI menewaskan warga Kendal yang tidak bersalah dan tidak tahu apa-apa.

Apakah ini yang dicontohkan oleh Nabi Besar Muhammad SAW? Apakah ini umat Islam sesungguhnya? Umat Islam yang brutal, umat Islam yang anarkis? Tentu tidak!! Saya sebagai salah satu Umat Islam sangat menyayangkan perbuatan dan sepak terjang FPI selama ini. Ajaran-ajaran Nabi kita, dan segala macam perbuatan Nabi yang tertuang didalam hadist-hadistnya tidak diamalkan oleh orang-orang yang mengaku umat muslim yang taat.

Seharusnya, sebagai umat Islam yang mengaku nabinya adalah Rasullah Muhammad SAW, bisa menteladani sikap dan perbuatannya, apalagi di Bulan Suci ini, bulan yang penuh keberkahan, ampunan. Kaum Muslimin di Bulan Ramadhan ini seharusnya bisa lebih taat beribadah, bukan malah mengumbar nafsu dan emosi seperti yang dilakukan oleh FPI ini, dalih-dalih FPI yang ingin membasmi kemungkaran tetapi dengan kemungkaran juga pasti akan menimbulkan permasalahan baru.

Sebagai umat muslim yang taat, harus mencontohkan Nabi Besar Muhammad SAW, dimana dirinya menegakkan kebernaran dengan kebaikan, bukan dengan kemungkaran dan kekerasan. Semoga FPI bisa menyadari segala macam sepak terjangnya yang sudah menyalahi dan tidak mencontoh Nabi Muhammad, karena dengan begitu Islam sebagai agama yang cinta damai dan Rahmatan Lil'alamiin bisa terwujud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun