Mohon tunggu...
Nursoufiyah Nurs
Nursoufiyah Nurs Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bersyukur

Caraku Bersyukur: Melihat setiap momen sebagai anugerah dan kesempatan untuk merasakan kegembiraan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejak Waktu yang Terus Memudar

25 Maret 2024   19:13 Diperbarui: 25 Maret 2024   19:25 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam gelapnya malam yang sunyi,
Ku renungkan jejak waktu yang terus memudar.
Seperti pasir di telapak tangan yang terlepas,
Usia pun perlahan-lahan berjalan menuju kepergian.

Begitu banyak kenangan yang terukir,
Di dalam setiap langkah yang pernah dijalani.
Namun kini, mereka hanya tinggal bayangan,
Seiring waktu yang tak hentinya berlalu.

Dulu, aku adalah remaja yang penuh semangat,
Mengarungi lautan mimpi dan harapan.
Namun kini, rambutku telah memutih,
Dan keriput menari di wajah yang dulu masih muda.

Jejak waktu yang terus memudar,
Mengajarkan banyak pelajaran berharga.
Tentang kehidupan yang penuh liku,
Dan tentang kekuatan dalam menghadapinya.

Namun meski usia semakin berkurang,
Semangat dan keinginan tak pernah pudar.
Aku masih merasakan getaran hidup,
Menyala di dalam hati yang tak lekang oleh waktu.

Karena meski jejak waktu terus memudar,
Ada kekuatan yang tak tergoyahkan di dalam diri.
Menghadapi masa depan dengan penuh keyakinan,
Menyongsong setiap hari dengan senyuman dan harapan.

Jejak waktu yang terus memudar,
Bukanlah tanda akhir dari segalanya.
Namun sebuah pengingat akan keindahan hidup,
Dan sebuah panggilan untuk menjalani setiap detik dengan penuh makna.

Di dalam jejak waktu yang terus memudar,
Aku menemukan kehidupan yang sejati.
Bersyukur atas setiap nafas yang masih terasa,
Dan siap mengarungi perjalanan yang tersisa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun