Seorang anak tidak pernah dapat dipisahkan dengan yang namanya game atau lebih akrab dimaknai permainan. Bermain bisa dikatakan separuh hidup anak-anak, mengapa demikian? Yaa, karena sebagian waktu anak-anak adalah untuk bermain. Sedangkan dalam dunia orang dewasa bermain diarahkan pada kegiatan yang bersifat hobi. Inilah yang membedakan antara dunia anak-anak dan orang dewasa.
Dalam dunia anak-anak, bermain mereka adalah belajar, dimana dari bermain itu mereka mendapatkan pengetahuan dan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan seorang psikolog Rusia Ljublinskaja (1961) yang memandang permainan sebagai pencerminan realitas, sebagai bentuk awal memperoleh pengetahuan. Dari teori ini, muncul pertanyaan mengenai bagaimana ciri-ciri maupun syarat-syarat yang harus ada pada sebuah permainan tersebut?
Berdasarkan analisa fenomenologis, Buytendijk menemukan ciri-ciri permainan sebagai berikut:
a.Permainan adalah selalu bermain dengan sesuatu,
b.Dalam permainan selalu ada sifat timbal balik (interaksi),
c.Permainan berkembang, dinamis,
d. Permainan ditandai suatu pergantian yang tak terduga,
e.Orang bermain tidak hanya bermain dengan sesuatu atau dengan orang lain, melainkan yang lain tadi juga bermain dengan dengan orang yang bermain itu,
f.Bermain menuntut ruangan untuk bermain dan aturan-aturan permainan,
g.Aturan permainan membatasi bidang permainannya.
Dari ciri-ciri permainan diatas, dapat di pahami bahwa sebuah permainan selayaknya mempunyai timbal balik pada si anak, karena sekali lagi, dunia anak tak dapat dipisahkan dari kegiatan satu ini. Selanjutnya, suatu permainan mempunyai syarat sebagai permainan yang dapat menghantarkan anak pada pengetahuan. Syarat ini berhubungan dengan si Ibu, yaitu berupa perlindungan dan stimulus, dimana si Ibu sangat berperan penting dalam memberikan perlindungan dan stimulus saat anak bermain. Disini dibutuhkan kedekatan sang Ibu untuk memberikan perhatian super ekstra terhadap perkembangan sang anak tercinta.
Sekilas tulisan saya, semoga bermanfaat.
Salam Semangat!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI