Aku malu mengapa aku di tempat ini
mengusung larangan  parkir disini
terpatri di jeruji yang tertanam mati
tiada membentur langkah-langkah kaki
Aku malu mengapa aku menyepi di sini
tiada aktivitas jual beli
jauh dari pusat keramaian dan hiburan
tak terjamah oleh tangan pengunjung restoran
Aku malu kenapa aku bergelayut di sini
sekadar menemani makhluk ciptaan illahi
mungkin besok lusa dia akan mati
tanah yang tinggal tiada berarti
kecuali selimut putih tiada bertepi
****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H