“Giring”. Sebuah nama yang belakangan ini menjadi buah bibir sejumlah kalangan. Gara-garanya, di luar dugaan mantan vokalis Gurup Musik Nidji ini menasbihkan dirinya sebagai calon presiden tahun 2024 mendatang.
Pro dan kontra tak terelakkan. Ada yang mengapresiasi positif, tidak sedikit pula yang mencibir.
Tiada yang salah dengan keinginan yang dinilai sebagian orang gila-gila nekad tersebut. Soal dukungan, urusan belakangan.
Pasalnya. Setiap individu berhak punya mimpi besar. Karena capaian besar tak mungkin lahir dari mimpi kecil.
Menjadi pemimpin dan dipimpin itu hak semua warga negara. Negara ini bukan milik satu tangan atau satu golongan.
Menyelisik kariernya selama berkipirah di dunia keartisan, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini juga punya pendukung.
Sebab, namanya telah dikenal luas di kalangan pencinta musik, khususnya kaula muda.
Selain itu, banyak sedikitnya modal dukungan sudah ada di Jawa Barat. Dimana pada pileg 2019 lalu dia pernah mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dapil I.
Perolehan suaranya lumayan banyak. Tetapi langkahnya terkendala oleh perolehan suara partai pengusungnya (PSI) tak melebihi ambang batas 4%, sebagai persyaratan mendapatkan kursi di DPR RI.
Tinggal bagaimana dia memasarkan dirinya dalam kurun waktu 4 tahun mendatang.
Jika diselusuri lebih dalam, banyak hal yang bisa dijadikan renungan dari sepak terjang Gilang ini. Diantaranya.