Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lakon Politik

15 Agustus 2020   21:54 Diperbarui: 15 Agustus 2020   22:41 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi diambil dari suar.grid.id

Politik, oh lakon politik
banyak trik berjuta  tak-tik
si  bengkok halal dikatakan lurus
yang gemuk boleh dibilang kurus

Politik, oh lakon politik
Susah membedakan makian dan kritik
sulit memilah jelek dan cantik
katanya ke hilir ternyata kau ke mudik 

Politik, oh lakon politik  
wajahmu bertopeng integritas diri
lawan kau rangkul bak kawan sejati
si nynyir dikalungi bintang bima sakti

Politik, oh lakon politik
Katanya kritik vitamin demokrasi
Barisan kontra kehilangan aspirasi
kaum pro kehancuran  gengsi
keduanya galau tapi tak boleh benci.

****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun