Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Nenek-nenek Trauma Berhubungan Intim? Pahami Problem Ini!

16 Juni 2020   09:16 Diperbarui: 21 Juni 2020   05:45 2138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Getty Images. Diambil dari bbc.com

Nah, poins terakhir  ini yang sering menimbulkan konflik bagi pasangan manula. Pasalnya, ketika seorang perempuan memasuki usia menopause, dia tidak lagi mengalami menstruasi. Kata emak-emak kampung, air sungai sudah kering.

Keringnya air sungai  dimaksud  dibarengi kekeringan-kekeringan lain. (Sekali lagi maaf, termasuk Ms "V"). Saat berhubungan intim sakitnya tak ketulungan.

Kondisi inilah yang membuat nenek-nenek  trauma untuk berhubungan intim. Sementara semangat  si  kekek masih menggebu-gebu.

Percaya atau tidak, gara-gara benturan ini, di kampung-kampung banyak pasangan sepuh yang bermasalah. Adakalanya si kakek yang berulah, memilih kabur dan menikah lagi. Kadang-kadang dia memperlakukan isterinya seperti babu. Salah dikit marah, ngomong dikit salah.

Tak jarang juga sang nenek yang bertingkah. Meninggalkan suami dalam waktu yang lama. Ikut anak di rantau berbeda.  Berdalih menemani anak gadis yang bekerja di kota A,  ngasuh cucu di kota B, dan alasan lainnya yang terkesan mengada-ngada.

Masalahnya semakin runyam, anak-anak mendukung sikap ibunya. "Gak apa-apa. Kan ada Mbak Ana dan Mas Anu yang ngurus Bapak."

Mendingan kalau ada si Mbak dan si Mas. Kalau Bapaknya sebatang kara, apa yang terjadi? Anak-anak telah bekeluarga semua dan pisah rumah. Mereka  sibuk dengan urusannya masing-masing.

Hal begini tak perlu terjadi jika komunikasi terjalin dengan baik. Katakan pada pasangan, problem yang Anda hadapi. Baik persoalan lahiriah, maupun batiniah. Terutama kaum isteri yang suka tertutup dengan masalah yang terlanjur dianggap tabu untuk diperbincangkan ini.

Jangan minder, jangan malu. Bicarakan dengan pasangan secara terbuka. Suami juga mengerti, bahwa kekurangan diri Anda  adalah efek dari ketuaan dan sudah merupakan sunatullah.

Toh suami juga tak seganteng dan seperkasa dahulu lagi. Mungkin perutnya sudah gendut, ubannya sudah memutih, dan kelemahan lainnya seirama dengan kendala yang ada pada diri isteri.

Terkait  kasus kekeringan tadi, itu masalah gampang. Hubungi dokter kandungan. Problem Anda  akan kelar dalam waktu sekejap. Kakek dan nenek akan menikmati momen percintaan seperti pasangan muda. Meskipun kalah di segi intensitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun