Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Adakalanya Kemesraan Suami Istri Berawal dari Sentuhan Lembut Skincare

5 Februari 2020   19:19 Diperbarui: 5 Februari 2020   19:32 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: nova.grid.id

Selama ini banyak  orang berpandangan,  lelaki pakai skincare dianggap bencong atau "tinuan" atau "bujang gadis" (bahasa kampung saya).  Ini jelas pandangan sesat. Sebenarnya trade mark bencong itu melekat pada seseorang bukan karena kulit bersihnya.  Tetapi lebih disebabkan bawaan atau langgamnya yang kemayu dan cewek-cewekan. Plus berdandan seperti wanita.

Jadi, kalau ada pria pakai skinscare untuk tujuan pemeliharaan kulit  kenapa tidak. Asal tak berlebihan dan sesuai dengan fitrah kelelakiannya. Dalam artian, Kulit boleh saja bersih  tampilan tetap tegap dan jantan.

Wanita punya selera, pria juga sama. Wanita pengen terlihat cantik, anggun, dengan kulit dan wajah mulus.  Maka pria ingin tampil gagah, ganteng, dan kekinian  dengan kulit bersih, bercahaya, dan  awet muda sepanjang masa. Ini adalah hak semua orang dan bagian dari kelebihan diri. Harus dirawat dari muda sampai tua.

Bedanya, kaum hawa lebih dominan dan intens dalam urusan ini ketimbang  golongan Adam. Bukan berarti  mereka tak peduli terhadap kebersihan dirinya. Tetapi mereka sukanya yang praktis dan simple saja.

Pria yang sudah menikah sebagian pernak-pernik dan kegiatan yang  menyangkut kebersihan dan perawatan  dirinya telah diambil alih oleh sang isteri. Contoh kecilnya, mengadakan, memilih, dan menentukan produk untuk skincare, biasanya gawean para isteri.

Umumnya pria juga senang merawat  tubuhnya. Tak percaya? Tawarkan suami untuk maskeran, luluran, kcreambath, masage  atau perawatan lainnya. Asalkan isteri yang melakukannya, dia pasti bangga dan pantang menolak. 

Kanapa tidak? Selama ritual   perawatan berlangsung, suami akan merasakan sensasi yang luar biasa melebihi hasil rawatannya. Percayalah, sentuhan lembut jemari  isteri menghadirkan kemesraan yang mendalam bagi kedua pihak. Momen begini juga dapat menghapus uneg-uneg yang pernah bersarang di hati, pasca keduanya rada merajuk. Ahay .... Di situlah seninya hidup berpasangan.

Semasa muda saya sering melakukannya. Minimal 1-2 bulan sekali. 

Setelah masuk kelompok manula, rutinitasnya bergeser pada  4 layanan, ngecat rambut, mengolesi hand body pada tangannya sebelum dirinya bepergian, mengingatkan dia pakai diodorant setelah mandi, dan sesekali dia (suami) juga minta perawatan khusus wajah. Karena di usianya mendekati kepala 7 mukanya mulai ditumbuhi bintik-bintik hitam. Hanya pakai sabun khusus wajah yang dilakukannya sendiri.

Tua-tua begini, saya ikhlas menjalaninya. Isteri mana yang tidak bangga melihat suaminya tampil menarik. Kulitnya bersih dan  sehat, tanpa kudis bebas panu. Meskipun usianya sudah senja. Sebab penampilan suami adalah gambaran selera isteri.

Bukan berarti kulit terpelihara tak pernah kendor dan keriput  pada masanya. Minimal keriput tetapi ceria dan tampak energik. Di sanalah terpancar rasa percaya diri seorang pria yang sehat lahir dan batin.  Selamat mencoba. Salam dari Pinggir Danau Kerinci.

****

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun