Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ada Apa? Tiga Hari Sebelum Pencoblosan Pasar Mendadak Ramai

18 April 2019   22:56 Diperbarui: 18 April 2019   23:53 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ingatan saya tersambung ke cerita tetangga sebelah tadi pagi. Dia pedagang ayam potong di pasar-pasar  tradisional.  Menurutnya, 3 hari terakhir omsetnya  mengalami peningkatan yang signifikan. "Biasanya rata-rata pelanggan belanja ayam cuman setengah kilo. Bahkan ada yang seperempat. Sekarang minimal satu kilo," bebernya.

Perut mulai keroncongan. Saya mengerdip ke si ganteng.

Sepanjang jalan ke rumah makan, hati kecil saya membenarkan pernyataan tukang servis TV barusan. Kalau tak ada peristiwa luar biasa, mustahil daya beli masyarakat melonjak  tiba-tiba. Apa mungkin, Bumi Sakti Alam Kerinci ini merekah sesaat, lalu memuntahkan duit ribuan triliun rupiah. He he. Tidak mungkinlah ya.

Saya menduga, kondisi ini memang terkait dengan sedekah bersyarat oknum caleg berdompet tebal. Efeknya, peredaran uang meningkat tajam. Percaya atau tidak terserah Anda. Kalau saya malah haqqul yakin.

****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun