Beredar cerita dari mulut ke mulut, bahwa di Desa Cupak, Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci, Jambi  terdapat banyak kandang ayam potong. Penasaran dengan kabar tersebut, dua hari lalu saya meluncur ke "te ka pe".
Sungguh di luar dugaan. Di tengah kebun karet yang masih produktif,(ada juga sengaja ditebang), bercokol puluhan kandang ayam potong. Pemiliknya pasangan-pasangan muda warga setempat.
Wo Mas, begitu lelaki lulusan Universitas Jambi itu disapa. Setelah sedikit berbasa basi, saya minta dia membagikan pengalamannya seputar  usaha yang sedang digelutinya saat ini.
 Saya tahu makna tersirat di balik kalimat tersebut. Untuk memotivasi diri dan mematahkan anggapan sebagian besar  masyarakat  desa. Bahwa, seseorang dikatakan sukses jika setelah lulus kuliah, dia berhasil  menjadi pegawai negeri. Di luar itu, dianggap gagal.
"Mantaaap ....!" Â saya menjempolinya. "Sepanjang sejarah belum ada pegawai negeri menjadi melioner. Kecuali ditunjang dengan usaha sampingan. Atau berkesempatan menjadi koruptor. Kalau mau kaya ya, jadi pengusaha."
Bapak satu anak itu tersenyum. Sebagai seorang  Sarjana Pendidikan Dunia Usaha, dia tentu paham hal itu.
Rahasia Tuhan tiada yang tahu. Kini Allah telah menunjukkan dimana rezeki  Wo Mas dan anak isterinya  bersembunyi.  Awal  tahun 2018, dia bergabung dengan PT  Surya Unggas Mandiri (SUM) yang berkantor di kota Jambi, dan bergerak di bidang peternakan ayam potong atau ayam pedaging.
Saya coba mengorek rahasia bisnis yang sedang digelutinya itu. Fokusnya, pada bagaimana cara menjadi member.