Mengutip situs BMKG, La Nina adalah fenomena naiknya suhu muka laut (SML) di mana bagian tengah Samudera Pasifik mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya.Hal ini meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.Akibat curah hujan yang tinggi tadi turut meningkatkan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, cuaca ekstrem dan sebagainya.
Cuaca ekstrem sebagai salah satu dampak dari fenomena La Nina sering kali menyebabkan daya tahan tubuh melemah. Selain melemahnya daya tahan tubuh, penyakit yang sering muncul saat cuaca ekstrem antara lain batuk, pilek (influenza), dan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Dengan kondisi normal, batuk dan pilek bisa sembuh dalam waktu 3-5 hari. Namun, dalam cuaca ekstrem, penyakit bisa bertahan lebih lama dalam tubuh dengan durasi bisa lebih dari tujuh hari.
Bahkan, Kementerian Kesehatan juga mengingatkan ada beberapa penyakit-penyakit langganan pada cuaca ekstrem khususnya saat sering hujan deras, angin kencang dan suhu dingin. Beberapa penyakit tersebut yaitu leptospirosis, gangguan asma, norovirus, nyeri sendi, serangan jantung, DBD dan malaria.
Maka dari itu, perlu upaya untuk mengantisipasi cuaca ekstrem ini agar tubuh tidak mudah terserang penyakit yaitu menjaga daya tahan tubuh dengan menjalani pola hidup sehat. Setidaknya ada lima hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan di tengah cuaca ekstrem, yakni:
* Menjaga pola tidur dan tidak begadang
* Selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan
* Konsumsi suplemen tambahan
* Mengurangi aktivitas di luar ruangan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H