Hai semuanya semoga kalian baik-baik saja dan berlimpah rezeki. Disini aku mau berbagi pengalaman semasa kuliah di salah satu PTN Surabaya. Aku tidak berbagi caranya menempel pada dosen, namun aku akan berbagi pengalaman bagaimana proses jatuh bangun hingga perhatian dosen dengan prestasi yang bisa kita ukir sedikit demi sedikit.
Here we go! Aku adalah seorang mahasiswa yang suka mencoba hal baru dan tergolong nekat (nekat dalam hal baik ya). Aku bukan tipe mahasiswa yang aktif dalam berbicara (kaum introvert pasti paham). Kepribadian INTJ membuatku tidak terlalu banyak bicara, kecuali itu memang benar-benar diperlukan. Kalian para introvert jangan berkecil hati jika masih malu untuk bicara di depan umum, tidak jarang loh kepribadian intovert yang akhirnya sukses dalam berkarir. Aku yakin sih kalian pasti bisa mencapai impian sampai ke puncak, mengapa puncak? karena itu adalah tempat tertinggi untuk menunjukkan rasa syukur dimana kalian bisa melihat keindahan perbedaan di daratan.
Aku sangat suka menulis semenjak Sekolah Dasar, aku suka membuat berbagai macam tulisan mulai dari puisi hingga cerpen. Hal itu membuatku senang meskipun tidak ada pujian, tetapi menulis membangkitkan jiwaku yang sedang lemah letih lesu. Namun hal itu berakhir ketika aku sedang down karena tidak diterima di SMA favoritku, aku berubah menjadi pemalas dan menulis bukan hal favorit lagi. Tiga tahun kemudian akhirnya aku diterima di salah satu PTN Surabaya jurusan PMP-KN prodi S1 PPkn.Â
Kalian tahu bukan pelajaran PPKn yang terlalu banyak teori hingga membuat kalian terasa ngantuk saat pelajaran di kelas hehe. Berbagai macam cemoohan dari saudaraku akhirnya berbunyi juga "mengapa ambil PPKn" "PPKn itu sepi peminat" "memangnya kamu mau jadi apa kalau masuk PPKn" "gaji guru itu kecil gabisa untuk hidup". Berkat ajaran dari ibuku aku menjadi lebih bodo amat terhadap semua cemoohan itu. Kepribadian introvertku membuatku semakin meronta-ronta "aku sukses dan berprestasi di perkuliahan". Aku mengikuti pendaftaran seleksi Himpunan Mahasiswa Jurusan di departemen KOMINFO dengan tekad jika lolos aku bisa mengembangkan skill editing dan komunikasiku. And i want it, i got it! tak kusangka aku lolos.
HMJ departemen KOMINFO juga agak berat untukku, selain harus desain tepat waktu kita juga harus berkoordinasi dengan ketua dan anggota yang tergolong ribet serta banyak permintaan. Kemudian tahun 2020 saat pergantian kabinet aku terpilih menjadi ketua departemen KOMINFO karena keikhlasan, tekad, dan semangat yang aku berikan di kabinet sebelumnya. Pandemi yang terjadi pada tahun 2020 membuat semua program kerja yang aku buat beralih menjadi daring/online, satu kata yang muncul di kepalaku "capek". Kalian tau kan beban kerja ketika online jauh lebih banyak hehe. Waktu kosong yang seharusnya digunakan untuk perkuliahan, aku gunakan untuk mencari informasi lomba esai maupun puisi dengan bermodalkan hobiku yang suka menulis. Selain itu, aku juga mencari informasi lomba poster berkat skill yang aku asah di departemen KOMINFO.
Puluhan lomba yang aku ikuti sejak tahun 2018 tidak ada satupun yang menang "aku hanya butuh sertifikatnya saja pikirku" itu adalah kalimat penenang diri supaya ekspektasi tidak menggerogoti pikiranku. Namun siapa sangka suatu hari ada email yang masuk "kepada yang terhormat pemenang lomba esai" aku terdiam sejenak dan membaca ulang ternyata salah satu lomba yang aku ikuti menang juara 2.Â
Tidak hanya itu, pada malam itu dosenku juga memberi tahu bahwa aku juara 3 di lomba esai yang satunya lagi. Tahun 2020 aku dikenal beberapa dosen, kemudian aku diajak untuk bergabung menjadi pengurus laboratorium PMP-KN untuk mendesain kebutuhan acara.Â
Tidak berhenti sampai disitu, aku dipercaya sebagai panitia seminar nasional dosen, dan beberapa dari dosen mengajakku bergabung ke dalam Pengabdian Kepada Masyarakat di kota Blitar. Bahagia, senang, capek campur aduk menjadi satu.Â
Di sisi lain aku ingin menangis namun itu adalah rezeki yang patut aku syukuri jika aku ingin mengembangkan skill dan pengalaman hingga aku bisa menghasilkan uang sendiri. Aku senang bisa membuktikan kepada keluargaku bahwa prodi S1 PPKn tidak seburuk itu. Dan benar kata ibuku "yang memberi kamu nasi untuk makan itu ibu, bukan mereka. Jadi kalau ada yang berusaha menjatuhkanmu jangan diladeni itu akan menghabiskan energimu". Aku tidak akan pernah melupakan nasihat ibuku.
Percayalah, apapun usaha kalian saat ini dan seberapa keras kehidupan ini menampar kalian, aku yakin usaha tidak menghianati hasil. Asalkan kalian selalu percaya dan yakin, Tuhan selalu bersama kita dan tidak membebani melebihi batas hamba-Nya. Terima kasih sudah membaca tulisan pertamaku di blog yang masih banyak kurangnya ini!
Â