Mohon tunggu...
Ibnu Mudhir
Ibnu Mudhir Mohon Tunggu... Administrasi - Pejabat Imigrasi

Jalan, Lari, Gowes

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cengkih: Keunikan Indonesia dalam Paspor

28 Mei 2024   15:31 Diperbarui: 28 Mei 2024   15:34 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Cengkih dalam Paspor Saya

Cengkih menurut saya dipromosikan ke dunia internasional melalui paspor Indonesia. Di dalam paspor saya periode 2016-2021, cengkih berada di halaman 28. Di atas gambar cengkih terdapat gambar burung Garuda Pancasila. Penempatan gambar Burung Garuda Pancasila di atas gambar cengkih tersebut, seolah ingin menunjukkan ke dunia intrenasional bahwa cengkih sebagai keunikan Indonesia.

Paspor Indonesia Berperan Positif dalam Promosi Pariwisata

Saya bangga dengan paspor Indonesia. Rasa bangga itu muncul karena paspor Indonesia tergolong 10 paspor terindah di dunia (batam.tribunnews.com). Paspor berperan dalam mempromosikan wisata Indonesia karena petugas (orang asing) akan membuka halaman paspor saat pemeriksaan dokumen di luar negeri.  Dan saya memiliki paspor Indonesia bergambar cengkih walau paspor tersebut tidak pernah digunakan ke luar negeri.

Cengkih ialah Kata Baku

Cengkih ialah kata baku yakni kata yang umumnya tidak dipakai dalam bahasa percakapan. Sedangkan cengkeh ialah kata tidak baku artinya biasa digunakan dalam bahasa sehari-hari (mediaindonesia.com). Di dalam Kepmenkumham dan beberapa sumber info di bawah menggunakan penulisan cengkeh, sedangkan di artikel ini saya memilih untuk menuliskan cengkih.

Cengkih ialah keunikan Indonesia

Cengkih ialah rempah asli Maluku, Indonesia. Dahulu, cengkih termasuk rempah yang menjadi incaran bangsa penjajah. Saat masa penjajahan, cengkih merupakan komoditas paling popular. Mengapa demikian? Karena saat itu cengkih memiliki harga yang tinggi (kemenparekraf.go.id).

Cengkih atau cengkeh (Syzyqium aromaticum) ialah tanaman endemik di Maluku Utara. Cengkih terdapat di Ternate, Tidore, Moti, Bacan, dan Makian. Sekitar 4500 tahun yang lalu, nenek moyang kita membawa rempah untuk membangun persahabatan, menjaga hubungan antar pulau, dan suku bangsa serta asimilasi budaya (regional.kompas.com).

Cengkih dapat diolah dari bunga dan daunnya. Bunga, daun, dan tangkai bunga (gagang) cengkih bisa diolah menjadi beberapa produk. Produk tersebut (malukuinvestasi.info):

  • minyak cengkih,
  • eugenol yang diidolasi dari minyak cengkih, dan
  • senyawa derivat dari eugenol. 

Cengkih saat ini sudah mulai ditanam di beberapa Wilayah Indonesia

Sebagaimana diberitakan oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), satu diantara daerah-daerah penghasil cengkih selain Maluku ialah di Pulau Natuna, Kepulauan Riau. Wilayah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Serasan di Kepulauan Riau memiliki cengkeh berkualitas tinggi. Di sini, cengkih sebagai produk pertanian unggulan. Musim panen raya cengkih di pulau ini biasanya dari bulan Februari sampai Mei setiap tahun (bnpp.go.id).

Cengkih sebagai gambar pada halaman 28 di paspor saya tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kepmenkumham) No. M.HH-01.GR.03.04 Tahun 2014. Kepmenkumham tersebut mengenai Spesifikasi Teknis Pengaman Khusus Paspor Biasa dan Surat Perjalanan Laksana Paspor. Di tahun 2024, Kepmenkumham ini sudah tidak berlaku lagi (kanimkupang.kemenkumham.go.id).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun