Mohon tunggu...
Nur Septiani
Nur Septiani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Halo, aku adalah seorang penulis lepas. Kesenanganku pada dunia tulis menulis membuatku senang untuk belajar menulis di mana saja. Aku aktif di instagram dengan nama @septianiamzar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Marry Your Daughter dan Toko Buku

10 September 2022   21:22 Diperbarui: 11 September 2022   06:29 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sella mengenakan jaket tebal cokelat lalu menyambar payung biru di sudut kamar. Ia berencana berjalan-jalan sore setelah kota di guyur hujan deras yang kini menyisakan gerimis.

Sella memainkan bunga yang basah di sepanjang jalan. Aroma petrichor bercampur dengan aroma roti dari toko roti seberang jalan mengingatkan Sella pada mantan kekasihnya yang meninggalkannya karena memilih wanita lain yang  lebih mudah darinya.

"Aku kurangnya apa?"

Sebuah alunan musik masuk di telinga Sella yang kembali mengingatkannya pada mantan kekasihnya. Lagu marry your daughter membawanya sampai pada sebuah toko buku.

"Lagu ini ... Dia pernah dengan beraninya menyanyikannya di depan Ayahku."

***

Semua karya-karya Tere Liye terpajang epik di rak daftar Best Seller. 'Tentang Kamu' karya Tere Liye lagi-lagi mengingatkan Sella pada mantan kekasihnya. Ia pernah menceritakan isi buku itu lalu bersedih bersama karena haru dengan cerita Sri Ningsih sebagai tokoh utama dalam buku tersebut.

"Semua isi toko buku ini mengapa berisi tentang dia?"

Langkah kaki Sella akhirnya terhenti di sebuah rak. "Aku punya buku ini. Dia juga yang menemaniku membelinya." Ada senyum getir dari bibir Sella.

Lagu marry your daughter menemani Sella membaca buku 'garis waktu' di sebuah kursi di pojok baca. Ia menikmati setiap goresan yang ditulis Fiersa Besari dalam bukunya. Penulis satu ini tidak pernah gagal membuat pembaca untuk merasakan apa yang dia ingin sampaikan dalam tulisannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun