Mohon tunggu...
Wahyudi Hermawan
Wahyudi Hermawan Mohon Tunggu... -

Direktur The Leadership Center Of Nursing Owner Prima Medika Klinik Nurse Entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Money

FENOMENA PENGUSAHA PENGAMAL AJIAN MERAGA SUKMA

4 Maret 2014   17:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:15 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1393904488395025596

Dalam cerita  dunia persilatan ajian ini dikenal sebagai kesaktian pada level tinggi yang hanya dimiliki oleh pendekar-pendekar sakti mandraguna. Pendekar yang memiliki aji meraga sukma  mampu  memisahkan sukma dengan jasad kasarnya dan mengendalikan sukmanya kemanapun dia inginkan sementara jasadnya hanya diam bersila  dalam  sikap  semedinya yang penuh dengan kekhusuan.

Tapi itu adalah cerita dunia persilatan dari negeri antah berantah....dan anda kini sedang membaca artikel di zaman modern, di rubrik wirausaha lagi.....hmmm....judulnya bahkan sangat menyeramkan " pengusaha pengamal ajian meraga sukma"

Dan ajian itu di dalam dunia wirausaha dikenal dengan ajian "empati" atau kemampuan seseorang untuk memaksa dirinya memahami dan mengerti orang lain bukan memaksa orang lain untuk memahami dan mengerti  dirinya saja.

Untuk memahami orang lain sebenarnya mudah saja...bayangkan jika anda menjadi dia apakah yang anda inginkan, dan lakukan itu dengan semangat saling menghormati....hasilnya adalah...... jreng !! anda akan menjadi seorang pengusaha pengamal ajian meraga sukma di jaman modern.

Pengusaha seperti ini akan dirindukan oleh mitranya karena dia tahu apa keinginan mitranya, dan tanpa harus dikomandopun mitranya akan berusaha menandingi ketulusannya dalam berbagi dan memuliakan mitranya.

Karena hidup seperti berdiri di hadapan sebuah cermin,  bayangan yang kita lihat  adalah refleksi dari sikap yang kita berikan.

Jadi gak perlu puasa 40 hari 40 malam untuk menjadi pengusaha pengamal ajian meraga sukma....

Salam Entrepreneur !!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun