Mohon tunggu...
nur sella wati
nur sella wati Mohon Tunggu... -

mahasiswi uin maliki malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Saraf

20 November 2014   03:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:21 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Perkembangan orak atau neorokognitif pada psikologi menekankan perkembangan otak dan persamaanya dengan perubahan kognitif. Sebenarnya perkembangan otak pranatal maupun pos-natal itu masih melibatkan perkembangan kognitif spesies.

Begitu membahas proses-proses kognitif ini menyagkut pada proses-proses kognitif, prsepsi, memori dan pembayangan. Sebenarnya saya sendiri ini tidak paham dengan neoropsikologi perkembangan, karena dengan pembahasan ini sebenarnya tidak lengkap tanpa kita memahami dasar alamiah neoronpsikologi perkembangan. Ternyata perkembangan sistem saraf sepanjang rentang kehidupan manusia. Ada empat pendekatan yang berbeda digunakan dalam neuronpsikologi perkembangan yaitu : 1) penelitian perkembangan sistem saraf dalam hubungannya dengan perubahan kognitif, 2) penlitian kognitif sepanjang rentang kehidpan individu berangkat dari kematangan neurologis, menurut para peneliti kerusakan pada neurologis mengakibatkan perubahan kognitif. Dan penliti eksperimental dengan memanipulasi otak kebanyakan dilakukan pada hewan atau dengan mempekenalkan beberapa variabel independen dan mengobservasi otak.

TAHAP AWAL PERKEMBANGAN SARAF

Pertama kali otak disiptakan pada masa bayai atau bisa disebut juga pranatal itu otak belum dibentuk dengan sempurnah akan tetapi bertumbuh dengan tahap trimester kedua, kortek serebal mulai mulai terdeferensasi dari sprinal cord. Tujuh bulan kemudian, lobus-lobus penting mulai terbentuk. Pada bulan kesembilan, lobus-lobus itu terbentuk bahkan sudah mulai dapat dibedakan, dan invaginasi sudah mulai tampak. Sedangkan yang lainnya itu belum tampak sama sekali bahkan hingga pertengahan pertengahan bulan dua puluh.

LINGKUNGAN dan PERKEMBANGAN SARAF

Baru tahu ternyata lingkungan juga dapat mempengaruhi kondisi otak kita dan perkembangan kognitif. Begini hal ini sudah dibuktikan pada peniliti bahwasanya hewan tidak dapat hidup dalam situasi normal, sekalipun semuanya sudah tercukupi. Ukuran otaknya juga terpengaruhi oleh lingkungannya. Sebagaimana terbukti pada hewan peliharaan itu cuman mempunyai sekitar 10 sampai 20 korteks yang lebih kecil dibanding dengan hewan liar. Apabila bayi manusia dilahirkan pada tempat yang miskin stimulasi, seperti dalam contoh anak yang diasuh oleh srigala tampaknya dia tidak mampu meghadapi pengalaman barunya.

Istilah validasi fungsional digunakan untuk megekspresikan ide bahwa sistem saraf berfungsi secara optimal.

ASIMILASI SEREBRAL

Yah jika seorang anak disuruh melitah gambar nha dia disitu melihat gambar itu kelihatan sama yang dilihatkan itu ada dua gambar. Sedankan anak tersebut menilai atau mempersepsikan gambar itu berbeda padahal gambar tersebut sama. Hal tersebut dikarenakan otak si anak terlalu dini dan efek lateralisasi ditemukan pada anak kecil, dan secara tentatif dapat disimpulakan bahwa struktur dan proses otak terbentuk sangat dini pada masa bayi atau bahkan masa pranatal, dan bukan masalah tekanan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun