Mohon tunggu...
nur sella wati
nur sella wati Mohon Tunggu... -

mahasiswi uin maliki malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lupa Mengakibatkan Pikun

11 Desember 2014   19:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:31 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

GARA-GARA PIKUN MEMBIKIN KECEMASAN

Sebetulnya saya mau cerita apa ini saya bingung soalnya saya kalau mau cerita itu biasanya reflek seadanya ya saya ceritakan tapi ini demi tugas gimana lagi saya harus cerita mengenai memori. Bayangkan cobak andaikan memori itu tidak ada saya mau menyimpan ingatan itu dimana? Saya bingung apalagi kalian yang belum pernah membayangkan begitu. Sepertinya kalau kita sedang berbicara atau bercerita sedangkan cerita itu belum pernah kita alami mungkin kita akan membayangkan bagaimana ini bagaimana itu. Seperti saya pernah bercerita sama teman-teman saya kalau dikamar bahkan saya kalau selsai dari mana-mana itu pasti saya ceritakan, saya mengalami apa, saya tadi ngapain, itu semua saya certain sama teman sekamar saya, bahkan jika saya sedang mendengarkan cerita anak-anak itu sering saya bayangkan bagaimana ini bagaimana itu. Kadang teman saya itu ada baru di bilangin ini belum lima menit itu sudah lupa “tadi saya di bilangin apa?” sampai-sampai dia kembali lagi ke teman saya yang bilangin tadi tanyak lagi sampai heran sendiri. Padahal yang tadi dibilangin itu agar disampaikan kepada ustadza. Memang memori itu ada jangka panjang dan jangka pendek. Begitu juga saya ini juga sulit untuk menyimpan kayak pelajaran gitu, sulit untuk memahami dan sulit juga untuk menyimpan apa yang pernah diajarin. Tapi saya sendiri heran kenapa kalau menyimpan pelajaran dalam otak kok sulit masuknya tapi sedangkan kalau legu-lagu kok mudah di inget? Saya sering bertanya tanya begitu. Mugkin memang memori otak saya yang Cuma sedikit atau gimana ya bgung sendiri.

Berpikir mengenai memori atau ingatan ya, pikun itu loh juga sering terjadi pada teman-teman saya samapi nular ke saya hehe , ya bukan faktor umur juga tapi juga faktor informasi yang baru dan sehingga mengakibatkan pikut itu tibul dan muncul. Biar tidak mengakibatkan kita pikun dan begitu dengan saya, ya kita di pancing untuk mengulang ke masa lalu maksudnya bukan kita mengulang dari awal kita keci akan tetapi dengan adnaya setimulus yang dapat memancing ingatan kita. Apalagi kalau kita kehilangan barang nah seingat kita itu sudah kita taruh ditempat yang seingat kita, akan tetapi kita cari kembali kok tidak ada? Nha itu pikun saya mengalami seperti itu. Saya cari barang yang hilang tadi tapi masih tidak ketemu padahal seingat saya, saya taruh di dalam almari tapi kok gak ada itu yang membuat saya bingung. Kadang kita mencari sesuatu itu dengan cemas sehingga ingatan kita hilang semua. Yang ada dalam ingatan kita itu ada pasti ketemua tapi kita cari-cari sampai kemana pun itu tidak ada. Magkannya bingung, ada yang mengatakan bahwa pikun itu berada cuman sama orang yang usianya sudah tua tapi nyatanya anak mudah juga mengalami pikun? Biasa anak muda kan fikiranya banyak apalagi ditambah-ditambah terus dengan hal-hal yanng baru. Bahkan anak remaja yang memori jangka penedek kalian kasih setimuus baru pun dia tidak nyampai, apalagi diberi materi-materi terus. Efek yang membikin pikun dan susah menginggak kembaliya itu karena kebanyakan stimulus-stimulus yang baru. Eksistensi kelupaan belum pernah sungguh-sungguh dibuktikan kita hanya mengetahui bahwa sejumlah hal tidak muncul ke pikiran kita saat kita menginginkannya (nietszche).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun