Serial anime The Junji Ito Collection adalah serial antologi anime horor yang diangkat dari manga karya Junji Ito. Serial anime ini menghadirkan berbagai cerita dari manga misteri horor pilihan dan kemudian dianimasikan oleh Studi Deen. Serial anime ini memang dibuat untuk mengenalkan karya-karya mengerikan yang dibuat oleh Junji Ito. Cerita yang super absurd, creepy, dan aneh akan menjadi sajian menarik dalam serial animasi ini. Junji Ito Collection memiliki 12-episode yang terdiri atas 24 segmen yang berarti 1-episode memiliki 2 segmen cerita yang berbeda dengan tambahan 2 OVA (Original Video Animation). Serial anime ini terdiri atas beberapa part, seperti Tomie, Flesch Horror, Face Burglar, Souichi, Slug Girl, Blood Bubble, dan masih banyak lagi.
Dari judulnya, tentu sudah bisa ditebak bahwa Junji Ito Collection akan menghadirkan berbagai cerita horor misteri. Alih-alih langsung menghadirkan nuansa kengerian pada episode pertamanya, serial anime ini justru dibuka dengan kisah bernuansa komedi tentang seorang anak sekolahan bernama Souichi yang gemar memberi kutukan kepada teman-temannya. Walau begitu, nuansa khas cerita horor yang kelam masih tetap terasa.
Junji Ito Collection tidak hanya menceritakan tentang makhluk halus atau roh jahat yang meneror manusia. Beberapa cerita justru memiliki unsur surealis yang memang agak sulit untuk diceritakan dan terkadang tidak masuk di akal. Junji Ito Collection memiliki kekhasan cara pembawaan alur cerita yang putus nyambung serta menggantung bagian ending-nya dan langsung berpindah ke segmen cerita baru yang berbeda timeline dan dengan karakter sebelumnya.
Selain memiliki cerita yang mengganggu dan terkadang aneh, aspek lainnya tidak kalah seram dan mengerikan. Junji Ito Collection juga menghadirkan beberapa efek kekerasan. Tingkah laku karakter juga tidak kalah menyeramkan. Walaupun serial animasi ini bergenre horror, namun ada sedikit unsur komedi yang disisipkan sebagai penetralisir cerita seram di episode-episode sebelumnya.
Animasi karakter digambarkan aneh bentukannya dan juga seram. Setiap karakter digambarkan dengan keunikannya tersendiri, seperti Souichi dan Tomie. Tetapi sayangnya karena animasi yang buruk, karakter yang ditampilkan jadi tidak terlalu menonjol. Kualitas gambar yang kaku yang mereka (Studio Deen) gunakan untuk menggambarkan setiap karakter bahkan bisa dianggap biasa-biasa saja. Kesan dan feel horor dirasakan cukup biasa saja, tidak semengerikan atau semenjijikan seperti di dalam manganya, mengingat cukup sulit untuk mengadaptasi manga horor menjadi sebuah animasi. Hal ini sangat membuat frustrasi dan tidak puas, mengingat karya seni Junji Ito digambarkan dengan detail yang sangat indah. Gambar animasinya terlihat ceroboh dan terburu-buru yang hasilnya tidak seakurat dan sedetail manganya. Jika ingin merasakan kesan horror yang lebih kuat, maka lebih disarankan untuk membaca manganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H