Guru penggerak sebagai pengembangan SDM yang berkualitas menggunakan dasar pendidikan dengan pendekatan bermain sambil belajar, bermakna dan sesuai dengan konteks, artinya pembelajaran tidak hanya berfokus pada pembelajaran biasa namun ditambah dengan opsi lain seperti Pembelajaran Berbasis Projek (PBL), atau Pembelajaran Berbasis Game (GBL). Tentu saja pembelajaran dengan Kurikulum Guru penggerak ini memikirkan potensi siswa berdasarkan pada level kemampuan mereka. Tidak selalu disamakan antara satu siswa dengan siswa lainnya, karena setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda dalam memahami materi pembelajaran.Â
Dedikasi Seorang Guru
Guru Penggerak mendedikasikan dirinya untuk pendidikan, untuk siswa, dan untuk sekolah. Dengan adanya Kurikulum batu juga Guru penggerak merancang susunan batu pembelajaran yang berorientasi pada paradigma baru. Yaitu dengan pembelajaran yang memfokuskan pada penguatan kompetensi siswa serta membidik mereka agar dapat mengembangkan karakternya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kegiatan yang dilaksanakan bisa melalui pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas dengan memanfaatkan lingkungan sekolah.Â
Kegigihan dan upaya guru memberikan ilmu dan pengetahuan kepada muridnya bukanlah suatu hal yang kecil. Pola pikir bagaimana agar siswa atau pelajar menjadi sosok yang mencintai dunia pendidikan juga termasuk hak yang penting bagi berjalannya suatu sistem pendidikan. Banyak anak yang tidak bisa bersekolah, banyak anak yang tidak mampu membiayai sekolah mereka, kondisi jarak yang membentang jauh dari rumah ke sekolah, fasilitas yang kurang memadai merupakan satu dari sekian banyak problematika pendidikan.Â
Dengan perubahan, koreksi, dan revisi kurikulum dari masa ke masa ditata ulang agar pendidikan di Indonesia tepat sasaran. Melakukan pemerataan fasilitas dan sistem pendidikan yang layak di seluruh Indonesia terutama pada daerah terpencil dan daerah pelosok negeri. Kesadaran akan pentingnya pendidikan akan membawa satu bentuk ke yang lebih baik bagi setiap manusia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H