Mohon tunggu...
Nursamsiah 043
Nursamsiah 043 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiwa UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cara Seru untuk Belajar, Cara Sabar untuk Menuai

26 Agustus 2021   21:17 Diperbarui: 28 Agustus 2021   06:43 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

TERUS BELAJAR DITENGAH PANDEMI

Menutut ilmu tetaplah menjadi kewajiban bagi setiap muslim. Kondisi pandemi yang belum juga berakhir hingga saat ini. Banyak tempat pendidikan yang ditutup demi tercapainya penurunan penyebaran virus corona. Namun menuntut ilmu tetaplah harus dilaksanakan dengan baik, karena bangsa membutuhkan sumber daya yang pandai dan haus akan segala pengetahuan sehingga dapat mengembangkan setiap potensi yang ada.

Pada masa pertumbuhan, masa keemasan terjadi ketika masa kanak-kanak. Seorang anak  akan lebih banyak memperoleh pengetahuan dari apa yang mereka lihat dan kebiasaan yang mereka lakukan kegiatan pembelajaran secara formal pada anak sekolah juga dilaksanakan secara daring. yakni dengan menggunakan gadget tentu ada sisi dimana anak terbawa akan arus perkembangan teknologi. untuk memberikan bimbingan secara intensif akan harus diawasi secara seksama dengan orang terdekat agar tidak mudah terbawa arus yang negatif.

Pergaulan yang sangat luas membuat anak terus berkembang aktif, namun untuk adanya pondasi yang kokoh anak memeprlukan bimbingan keagaaman sejak dini. Anggota KKN MIT DR XII mengadakan bimbingan mengaji untuk anak usia dini ditengah pandemi dengan tidak lupa menaati protokol kesehatan. Hal ini juga di dukung oleh para orang tua yang mendaftarkan anak-anaknya untuk mengikut bimbingan mengaji. Pada awalnya kegiatan ini hanya diikuti oleh dua sampai tiga orang saja, namun setelah beberapa hari kemudian menambah menjadi sekitar lima anak.

Kegiatan bimbingan mengaji secara langsung dilaksanakan oleh anggota KKN MIT DR XI Nur Samsiah di Jl. Wibawa Mukti II Jatisari Jatiasih Bekasi. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari setelah shalat magrib. Diantara kegiatan yang dilakukan yaitu memberikan bimbingan membaca untuk anak usia 3-4 tahun yang sama sekali belum mengenal huruf hijaiyah. sedangkan untuk anak yang sudah memasuki masa sekolah sekiar kelas 1-3 yang telah menganal huruf hijaiyah akan diberikan bimbingan bagaiamana cara membaca huruf hijaiyah yang baik dan benar.

Dalam hal membimbing tentunya bukanlah hal yang mudah, apalagi bimbingan untuk anak-anak. Tentunya kegiatan ini mebutuhkan kesabaran dan keikhlasan untuk terus berjuang untuk dapat membentuk generasi bangsa yang cerdas. Tidak berhenti sampai belajar membaca, akan tetapi dalam kegiatan ini juga anak-anak diajak belajar sambil bermain. Permainan mendidik diharapkan dapat memberikan semangat bagi anak untuk terus belajar. Ada banyak metode atau cara yang dapat dilakukan agar kegiatan belajar dan mengajar tidak menjadi hal yang membosankan. Setiap hari selasa malam rabu, anak-anak mempunyai jadwal untuk bermain dan belajar.

Dalam permainan ini pembimbing atau guru mengaji akan menyipkan bahan materi,  sesuai dengan kemampuan anak dalam mengenal huruf hijaiyah. Diantaranya yaitu membuat kotak-kotak pada selembar kertas, yang mana pada ketas tersebut berisi huruf-huruf hijaiyah yang tidak beraturan, kemudian disediakan dilain kertas berisi mufrodat atau kata-kata dalam bahasa arab berserta artinya. Sedangkan untuk anak yang masih proses awal mengenal huruf hijaiyah permainan nya tentu berbeda, pada anak usia 3 tahun atau yang belum sekolah formal, mereka akan diberikan kertas kecil-kecil yang bertulisan huruf hijaiyah dan menyusunnya menjadi sebuah kalimat sederhana.

Sejauh kegiatan belajar mengaji dirumah mendapatkan apresiasi dari penduduk setempat, Yayah Alfiah selaku salah satu warga tersebut berpendapat bahwa kegiatan bimbingan mengaji sangatlah baik, serta mampu memberikan perkembangan pengetahuan bagi anak. Selain untuk kegiatan bimbingan membaca iqra dan belajar menganal huruf hijaiyah, tentunya ada pendidikan moral sederhana yang diterapkan dan perlu masyarakat ketahui bahwa ketika dalam bersosial anak harus tetap diingatkan tentang etika, bagaimana si anak berperilaku, bertutur kata dan bertindak, jangan sampai anak beranggapan bahwa apa yang sebenarnya salah, karena tidak adanya teguran baik dari orang tua maupun keluarga sehingga mereka anggap hal yang salah tersebut merupakan sebuah kebenaran.

Atas antusias anak-anak yang sangat luar biasa, semangat dalam menunt ilmu, anggota KKN MIT DR XII memberikan apresiasi berupa pembagian handsanitizer kepada seluruh anak didik serta memberikan pesan untuk senantiasa menjaga kesehatan serta menaati protokol kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun