Â
"Aku tidak mengertimu. Tetapi aku memahamimu. Karena aku mencintaimu." (Nagabonar dalam film Nagabonar Jadi 2, 2008)
Di saat pandemi seperti saat ini, menonton film di bioskop rasanya seperti sebuah kemewahan. Aku pun hanya bisa mengenang masa-masa manis, saat bisa menonton film di bioskop tanpa khawatir dan tanpa ketakutan terjangkit virus korona seperti saat ini.
Memori manis itu membawa saya pada adegan menonton film sekuel Nagabonar (1987) berjudul Nagabonar Jadi 2 pada 2008, di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan.
Nah, ada satu kalimat kuat yang nyantel betul di benak saya saat itu. Kalimat itu diucapkan Nagabonar (diperankan Deddy Mizwar) saat menasihati Bonaga, putera tunggalnya yang diperankan oleh Tora Sudiro.
"Aku tidak mengertimu. Tetapi aku memahamimu. Karena aku mencintaimu."
Kalimat dahsyat itu diucapkan Nagabonar saat ayah dan anak itu terlibat pertengkaran karena sang anak menganggap ayahnya yang mantan pejuang kemerdekaan itu tidak mengerti aspirasi dirinya sebagai pebisnis muda di era pasca-Revolusi Kemerdekaan 1945.
Saat itu aku tersentak di deret depan sebuah bioskop.Â
Mengerti berbeda dengan memahami?Â
Sebuah tafsiran baru yang menggugah, gumamku.Â