Sewaktu pagi:
Pagi cerah, Sayang
Semoga sesumringah senyummu semalam
Aku utus merpati rinduku ke jendela hatimu
Kirimkan maaf bersampul cinta
Adakah pintu maaf untukku?
Sewaktu siang:
Sayang,
Anggun itu ibarat rona lembayung senja di ufuk barat, membuncah kemerahan seperti tomat di pipi putih bayi.
Seperti lesung pipitmu yang ingin kuselami dengan bibirku.
Sewaktu malam:
Dear, dah bobo ya?
Moga tidurnya tentram ya
Andai aku di sana, ingin kucubit lengan mulusmu
Sambil berbisik mesra di cupingmu, "Sayang, senja itu tak pernah merah menyala. Ia hanya merah jingga."
Seindah rona wajahmu ketika kecupan pertama
Selembut bibirmu mencumbu.
Aku senyum sendiri membacainya. Semua pesan itu masih menunggu terkirim. Untuk calon jantung hatiku kelak. Insya Allah.
Jagakarsa, 18 September 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI