Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Tolong Jangan Bunuh "Anjay"!

3 September 2020   19:38 Diperbarui: 3 September 2020   20:43 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Komnas PA Ariest Merdeka Sirait dalam konferensi pers tentang kata "Anjay"/Foto: liputan6.com

Alhasil, setelah berdekade lamanya kita mafhum akan pelbagai ungkapan umpatan atau makian tradisional asli Indonesia yang kita punya seperti pukimak, sundel, ngentot, ngehe, anjrit, jancuk, maka hadirnya "anjay" merupakan bukti kreativitas anak bangsa ini yang sekaligus memperkaya keragaman kosakata bahasa Indonesia.

Saya sendiri bukan pengguna kata "anjay", bahkan mengharamkannya, termasuk juga kata-kata makian lainnya, dalam keluarga saya. 

Namun, terlepas dari pendapat pribadi, saya mendukung kebebasan berekspresi secara bahasa dan budaya dari kalangan masyarakat yang lain. Persis sebagaimana yang dikemukakan Voltaire, sang filsuf Prancis penggerak Revolusi Prancis,"Saya mungkin tidak setuju dengan pendapat Anda, namun saya akan selalu mendukung kebebasan Anda untuk berpendapat". 

Nah, dalam konteks tersebut, pelarangan, bahkan kriminalisasi, kata "anjay" secara legal formal, dan juga kata-kata serta bentuk ekspresi bahasa dan budaya lainnya, melalui tangan lembaga atau piranti kekuasaan hanya akan menambah kesebalan publik terhadap kepongahan elite petinggi yang berhasrat menghegemoni semua hal, termasuk ekspresi bahasa dan budaya, dalam masyarakat.

Maka, atas nama keragaman khazanah kata dalam bahasa Indonesia, tolong jangan bunuh "anjay"!

Jakarta, 3 September 2020

Rujukan:

1. https://www.merriam-webster.com/dictionary/fuck

2. https://www.merriam-webster.com/dictionary/fucking

3. https://www.merriam-webster.com/dictionary/bloody

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun