Karena menurut Stephen King, rasa khawatir adalah akar dari hampir seluruh tulisan yang buruk. Jika orang menulis hanya demi kesenangannya sendiri, kekhawatiran itu mungkin hanya kecil.
Menulis dengan bagus, menurut King, berarti menyingkirkan kekhawatiran dan kepura-puraan. Tak perlulah kita repot-repot mencari tahu atau mendefinisikan tulisan kita sendiri sebagai "baik" atau buruk", karena itu merupakan perilaku yang sarat kekhawatiran.
Ada pesan pamungkas yang sangat bernas dari Stephen King, sang maestro pencerita horor, tentang hasil akhir suatu karya tulisan, "...hasil karyamu memang mulanya hanya untukmu, tetapi kemudian keluar. Begitu kau tahu apa cerita itu dan memahaminya dengan benar, sebenar yang kau bisa, ia menjadi milik siapa saja yang ingin membaca atau mengkritiknya. Jika kau sangat beruntung, akan lebih banyak yang ingin membacanya daripada yang mengkritiknya."
Jagakarsa, 17-18 April 2020
Baca Juga: Patahnya Teori Orang Baik dan Tumbal Darurat Sipil?
Baca Juga:Â Fatwa Kremasi Jenazah COVID-19?
Baca Juga:Â Catatan Blogshop Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H