Mohon tunggu...
NUR SAID RAHMATULLAH
NUR SAID RAHMATULLAH Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

KPI | WRITER| ISLAM

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dua Dua Nol Delapan

7 Mei 2014   19:33 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:45 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku masuk kandang
Dalam ruang
Yang belang

Tak ada cahaya
Karena ini bukan ruang terbuka

Di sini gaduh
Berpotensi membuatku terbunuh
Pikiranku tak lagi sinkron
Menjadikanku manusia beloon

Kata mereka di sini banyak cahaya
Tapi kenapa aku tidak melihat? Mungkin aku buta
Sudahlah...
Aku pasrah

Dua dua nol delapan
Di sini aku masih bertahan
Hanya menunggu kegelapan
Merasuki pikiran
Menjadikanku manusia tak karuan

Apa yang aku katakan?
Kenapa kalian mendengarkan?
Aku hanya manusia tak karuan
Hidup dalam kegelapan
Lupa akan kehidupan
Jangan-jangan, lupa juga sama Tuhan?

Hei kalian
Sudah tinggalkan
Aku hanya ingin sendirian
Tak ingin kalian dengarkan

Jakarta, 08 April 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun