Mohon tunggu...
Nursaadah SPd
Nursaadah SPd Mohon Tunggu... Guru - Guru MI Diniyyah Putri Lampung

Berbagi, berkarya, dan berbakti.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Gerakan Literasi bagi Guru dan Siswa di Sekolah

2 September 2022   20:38 Diperbarui: 2 September 2022   20:48 1764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti, menggalakkan gerakan literasi sekolah. Gerakan ini dilaksanakan dengan gerakan membaca buku non-pelajaran sebelum waktu belajar dimulai selama 15 menit.

Upaya menumbuhkan cinta baca di sekolah dasar dan menengah merupakan langkah strategis yang bagus. Dengan adanya pembiasaan membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai dapat meningkatkan minat baca peserta didik. Hal ini sejajar dengan pemahaman tentang pentingnya literasi bagi manusia.

Wacana pentingnya literasi sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun baru dapat direalisasikan menjadi program setelah dikembangkan cukup matang. Melalui gerakan literasi sekolah pemerintah mencoba memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia merupakan negara dengan tingkat literasi yang masih tergolong rendah.  Jika hal ini tidak ditangani tentu akan menimbulkan dampak buruk bagi perkembangan SDM Indonesia.

Tak hanya itu, gerakan literasi sekolah ini juga diharapkan dapat menumbuhkan karakter bangsa. Banyak penelitian tentang pentingnya membaca dan keterkaitan antara membacakan dongen pada anak usia dini dengan perkembangan karakter positif. Tentu saja ini menjadi angin segar yang dapat menjadikan wadah untuk mengolah karakter bangsa.

Gerakan literasi tidak hanya penting dikembangkan pada sekolah dasar dan menengah, melainkan pada setiap instansi pendidikan mulai dari jenjang taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Pelakunya juga tidak terbatas pada siswa saja, melainkan pada seluruh warga sekolah.

Gerakan literasi ini tidak hanya terpaku pada kegiatan membaca dan menulis. Lebih dari itu, gerakan ini berkembang menjadi pemahaman yang lebih luas. Untuk kemampuan literasi dapat dikembangkan sesuai dengan tingkat literasi pada masing-masing jenjang. Pada tingkat guru, gerakan literasi ini mencangkup hal yang lebih tinggi seperti menerbitkan artikel atau buku.

Literasi sekarang berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Kegagapan dalam literasi harus dituntaskan sehingga semua kalangan juga tidak gagap secara teknologi. Kegiatan menulis sekarang sedang beralih tren dari yang semula menulis melalui media kertas, kini beralih ke media digital. Inilah kesempatan emas bagi guru untuk mengembangkan kemampuan menulisnya melalui berbagai platform menulis digital yang bertebaran.

Gerakan literasi memang penting bagi siswa dan guru. Melalui gerakan inilah sumber daya manusia dan karakter bangsa dapat dikembangkan ke arah yang unggul. Dengan melihat tingkat urgensi gerakan literasi, maka diperlukan usaha oleh semua pihak agar program ini berjalan sesuai harapan. Kerja sama yang baik dari semua pihak yang terlibat akan memberikan peluang besar terwujudnya tujuan gerakan literasi sekolah dan gerakan literasi nasional.

Menumbuhkan budaya literasi melalui gerakan literasi memang bukan pekerjaan mudah. Hasilnya pun tidak instan. Perjuangan dalam menciptakan generasi literat membutuhkan fasilitas yang memadai dan proses yang cukup panjang. Namun, jika kita semua bekerja sama, maka akan terwujud generasi emas di tahun-tahun yang akan datang.  Oleh karena itu, gerakan literasi sangat penting dilaksanakan oleh semua pihak yang terlibat demi terwujudnya tujuan gerakan literasi itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun