Tahlil setiap malam Jumat di Desa Blorok, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal. Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana ibadah, tetapi juga wadah untuk menanamkan nilai-nilai positif yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Desa Blorok.
Dalam rangka menumbuhkan nilai-nilai Ukhuwah Islamiyyah dan memperkuat hubungan antarwarga, mahasiswa KKN MIT-18 Tematik Posko 92 UIN Walisongo Semarang melaksanakan kegiatan rutin Tasin-Â Â Â Â Â Â Ukhuwah Islamiyyah, atau persaudaraan Islam, merupakan salah satu pilar penting dalam kehidupan umat Muslim. Nilai ini menekankan pentingnya hubungan persaudaraan yang kuat antar sesama Muslim, yang didasari oleh iman dan ketakwaan kepada Allah SWT. Dalam konteks KKN, penanaman nilai ukhuwah Islamiyyah menjadi sangat relevan, karena mahasiswa tidak hanya diharapkan untuk berkontribusi secara akademik, tetapi juga sosial, dalam lingkungan masyarakat yang mereka tempati. Di Desa Blorok, kegiatan rutin Tasin-Tahlil setiap malam Jumat menjadi salah satu media efektif untuk memperkuat ukhuwah Islamiyyah. Mahasiswa KKN Posko 92 UIN Walisongo Semarang aktif berpartisipasi dalam kegiatan ini, sekaligus mengajak warga untuk terus menjaga tali silaturahmi dan kebersamaan melalui doa dan dzikir bersama.
      Yasin-Tahlil adalah tradisi yang sudah mengakar kuat di kalangan masyarakat Desa Blorok. Kegiatan ini biasanya diadakan setiap malam Jumat, dimana warga berkumpul di salah satu rumah warga atau masjid untuk membaca surah Yasin, dzikir, dan tahlil. Melalui pembacaan surah Yasin, mereka memohon keberkahan dan keselamatan, sementara dzikir dan tahlil diharapkan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kehadiran mahasiswa KKN dalam kegiatan ini tidak hanya sekedar berpartisipasi, tetapi juga ikut serta dalam menggerakkan dan menghidupkan tradisi ini. Mahasiswa membantu memimpin bacaan, menyampaikan tausiyah singkat, serta berinteraksi dengan warga untuk membangun hubungan yang lebih dekat. Hal ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar lebih dalam mengenai kehidupan sosial dan spiritual masyarakat Desa Blorok. Melalui kegiatan rutin Tasin-Tahlil ini, mahasiswa KKN Posko 92 berupaya menanamkan berbagai nilai positif yang sudah ada dalam kehidupan masyarakat Desa Blorok.
      Dalam setiap pelaksanaan Tasin-Tahlil, tercermin semangat kebersamaan dan gotong royong. Warga dengan sukarela menyediakan tempat, makanan, dan kebutuhan lain untuk kelancaran acara. Mahasiswa juga turut ambil bagian dalam persiapan hingga pelaksanaan kegiatan, yang semakin mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat. Gotong royong ini menjadi contoh nyata bagaimana ukhuwah Islamiyyah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
      Yasin-Tahlil menjadi momen untuk saling mendoakan, terutama bagi anggota masyarakat yang sedang mengalami musibah atau kesulitan. Hal ini menumbuhkan rasa saling menghormati dan menghargai antar sesama. Mahasiswa KKN berperan aktif dalam mengajak warga untuk terus menanamkan sikap empati dan toleransi, yang merupakan bagian penting dari nilai-nilai Islami. Kegiatan ini juga menjadi ajang pembelajaran bagi para siswa dan generasi muda di Desa Blorok. Dengan melihat dan berpartisipasi dalam Tasin-Tahlil, mereka belajar tentang pentingnya menjaga ibadah dan tradisi keagamaan. Mahasiswa KKN memberikan contoh positif dengan selalu hadir tepat waktu, menunjukkan sikap khusyuk dalam beribadah, dan memberikan motivasi kepada anak-anak dan remaja untuk ikut serta.
      Rutinan Tasin-Tahlil bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi juga menjadi momen untuk memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Melalui pembacaan surah Yasin dan dzikir, mahasiswa dan warga diingatkan akan pentingnya menjaga hubungan spiritual dengan Sang Pencipta. Nilai ini sangat ditekankan, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan hidup di masa kini. Mahasiswa KKN MIT-18 Tematik Posko 92 tidak hanya berfungsi sebagai peserta dalam kegiatan Tasin-Tahlil, tetapi juga berperan aktif dalam pelestarian tradisi ini. Mereka berusaha untuk memahami lebih dalam konteks sosial dan budaya yang melatarbelakangi tradisi ini, serta berupaya untuk menghidupkan kembali nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya.
      Dalam beberapa kesempatan, mahasiswa KKN juga memberikan penyuluhan terkait pentingnya menjaga tradisi yang baik ini di tengah arus modernisasi yang semakin kuat. Mereka mendorong warga, terutama generasi muda, untuk terus melestarikan Tasin-Tahlil sebagai bagian dari identitas budaya dan keagamaan mereka. Kegiatan rutin Tasin-Tahlil di Desa Blorok yang diikuti oleh mahasiswa KKN MIT-18 Tematik Posko 92 UIN Walisongo Semarang merupakan upaya nyata dalam menanamkan nilai ukhuwah Islamiyyah dan nilai-nilai positif lainnya dalam kehidupan masyarakat. Melalui partisipasi aktif dalam kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar tentang tradisi lokal, tetapi juga ikut serta dalam memperkuat tali silaturahmi dan kebersamaan antar warga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H