Mohon tunggu...
Nur Rohman
Nur Rohman Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Nur Rohman Mahasiswa IAIN Bukittinggi

Artikel dan narasi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sensasi Berlibur di Lobang Jepang Bukittinggi

25 Desember 2021   10:22 Diperbarui: 25 Desember 2021   10:40 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terapit oleh dua gunung yaitu gunung Marapi dan gunung Singgalang yang menjulang tinggi yang sangat indah, membuat orang terpana olah keindahan yang di miliki oleh sumatera barat. banyak orang berbondong-bondong berdatangan baik itu dari luar provinsi untuk menikmati keindahan alam tersebut

         Provinsi Sumatera Barat, siapa yang tidak tahu provinsi satu ini. Pasti yang terbesit adalah kuliner yang sangat enak dan wisata yang bisa memanjakan mata ketika kita melihatnya, tidak lpas dari kuliner yang bisa membuat kita ketagihan, provinsi satu ini juga banyak menyimpan berbagai tempat-tempat bersejarah, dan juga jejak peninggalan dari masa penjajahan terdahulu.

         Keberdaan lubang jepang ini ditemukan pertama kali yakni pada tahun 1950, baru diketahui kedalamnya mencapai 64 meter. Namun seiring berjalannya waktu lobang jepang terus di kelola dan pada akhirnya semua bagian lobang ditemukan. Tahun 1984 setelah ada rekontruksi sesuai kebutuhan dan kenyamanan pengunjung dan pemasangan listrik dibuka untuk umum. Dengan di aliri arus listrik di dalam lubang jepang dapat membuat kenyamanan bagi pengunjung, kalau kita melihat lebih detail lubang tersebut banyak perubahan dari yang aslinya.

            Lobang jepang merupakan tempat wisata yang sangat menarik untuk di kunjungi bagi wisatawan yang ingin berlibur, karena lobang jepang menjadi salah satu tempat perlindungan bagi tentara jepang dalam peperangan dunia ke 2. Lobang jepang sendiri didirikan pada tahun 1942-1945 oleh penduduk-penduduk yang di paksa untuk bekerja secara paksa oleh serdadu jepang.

         Salah satu tujuan para tentara jepang membangun lubang teesebut adalah sebagai tempat penyimpanan perbekalan dan peralatan perang oleh tentara jepang, lobang jepang sendiri memiliki panjang trowongan yang mencapai 1400 m dan berkelok-kelok yang memiliki lebar sekitar 2 meter, didalamnya terdapat ruang pengintaian, ruang penyergapan, penjara, dan gudang senjata.

         Objek wisata ini memiliki luas hampir 2 hektar, sebelum pengujung tiba di dasar trowongan, pengunjung akan menuruni anak tangga sejauh 64 meter sampai kedasar lobang memiliki kedalaman 40 meter. Setelah selesai menuruni anak tangga terlebih dulu menemui lorong yang dulunya digunakan sebagai ruang penyimpanan amunisi di sebelah sisi kanan. Terdapat beberapa lorong yang di fungsikan sebagai mini teater untuk menayangkan film-film sejarah yang berkaitan dengan penjajahan jepang di Indonesia.

         Ketika kita sampai di kota bukittinggi, tidak terlalu sulit untuk kita menemukan lokasi lubang jepang tersebut. Lobang jepang tidak jauh dari jam gadang, kalau kita berjalan kaki dari jam gadang ke tempat lokasi kurang lebih 15 menit.Untuk jadwal kunjungannya, lobang jepang di buka setiap hari mulai pukul 08.00 wib sampai 18.00 dengan harga tiket yang bervarian, mulai dari anak-anak Rp.5.000 ribu/orang, orang dewasa Rp.15.000 ribu/orang dan orang dari non domestik Rp. 20.000 ribu/orang. Namun, harga tiket masuk bisa saja berubah sesuai kebijakan pemerintah.

         Sesuai kebijakan yang ada, untuk masuk ke kawasan lobang jepang, sekarang pengujung diwajibkan membayar tiket masuk menggunakan kartu Brizzi e-money. Bagi pengujung yang yang belum punya kartu tersebut agar bisa membelinya kepada petugas loket yang berjaga di dekat pintu masuk.

         Jangan heran ketika kita sudah berada dibahwah terwongan tersebut kita sering lupa mana jalan yang untuk kembali ke tangga keluar, dikarenakan banyak lubang yang bisa memanipulasi sehingga kita lupa jalan keluar. Pengalaman menyelusuri lubang jepang meninggalkan kesan tersendiri. Takjub, miris bercmpur aduk ketika menapaki setiap lorong dalam objek wisata ini. 

(Nur rohman MAHASISWA KPI Bukittinggi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun