Mohon tunggu...
Nur Rohma Hidayatun Nisya
Nur Rohma Hidayatun Nisya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Strategi Pencegahan dan Penanganan Monkeypox

2 Oktober 2024   22:09 Diperbarui: 2 Oktober 2024   23:09 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

NUR ROHMA HIDAYATUN NISYA / 191241207 

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Monkeypox (mpox) yang biasa dikenal sebagai cacar monyet adalah penyakit langka yang disebabkan oleh virus jenis orthopoxvirus. Penyakit ini adalah penyakit zoonosis, yang berarti ditularkan dari hewan ke manusia. Penyakit ini juga dapat menyebar dari manusia ke manusia. Virus ini menular melalui kontak dengan orang atau hewan yang membawa virus mpox ini. Virus ini juga bisa menular melalui kontak dengan barang yang terkontaminasi seperti seprai dan handuk.

Pada 28 November 2022, WHO telah mengumumkan pergantian nama penyakit yang semula monkeypox menjadi mpox. Perubahan tersebut dikarenakan untuk menghindari rasisme dan stigmasisasi.

Virus ini awalnya menular dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan hewan, seperti tupai, monyet atau tikus, yang terinfeksi virus orthopoxvirus. Penularan virus orthopoxvirus juga dapat terjadi lewat kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi. Cacar monyet menyebar antar manusia melalui percikan liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau luka di kulit. Penularan juga bisa terjadi melalui benda yang terkontaminasi, seperti pakaian penderita. Namun, penularan antar manusia membutuhkan kontak yang lama.

Kasus mpox telah meningkat secara global. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengembangkan strategi pencegahan dan penanganan yang efektif agar penyebaran mpox dapat dikendalikan.

Langkah pertama dalam strategi penanganan mpox adalah meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit ini. Edukasi harus dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang penyebab, gejala, dan cara penularan mpox. Kampanye informasi melalui media sosial, penyuluhan di sekolah, dan penyebaran melalui media cetak seperti koran dapat membantu masyarakat mengenali tanda-tanda awal penyakit ini dan mencari pengobatan yang diperlukan.

Peningkatan sistem kesehatan juga menjadi kunci dalam penanganan mpox. Fasilitas kesehatan harus dilengkapi dengan peralatan dan obat-obatan yang diperlukan untuk diagnosis dan pengobatan penyakit mpox. Pelatihan bagi tenaga medis tentang cara menangani kasus mpox juga sangat penting, agar mereka para tenaga medis dapat mengenali gejala dan memberikan perawatan yang sesuai dengan tepat dan cepat.

Dapat juga dengan dilakukannya vaksin mpox, karena vaksin dapat membantu untuk mengurangi penyebaran penyakit mpox. Vaksin mpox untuk saat ini hanya direkomendasikan untuk orang yang sudah terpapar maupun yang kemungkinan akan terpapar mpox. Selain vaksin untuk mencegah terkena penyakit mpox, kita dapat menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi (terutama hewan yang sakit ataupun mati), menghindari kontak dengan orang yang mungkin terinfeksi, sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air, dan untuk tenaga kesehatan dapat menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat orang yang terinfeksi penyakit mpox.


Kesimpulan yang didapat adalah penyakit mpox ini perlu diperhatikan karena ada beberapa kasus yang penderita penyakitnya tidak memiliki gejala tetapi tetap dapat mengenai individu maupun hewan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun