Mohon tunggu...
Muhammad Norrohim
Muhammad Norrohim Mohon Tunggu... Jurnalis - Sayangi dirimu dan yang kamu sayangi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Karena Aku memilih jalan ku sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menuju Arah pendidikan Indonesia Maju

12 November 2019   07:44 Diperbarui: 20 November 2019   08:57 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Muhammad Nor Rahim

Mahasiswa fakultas Dakwah dan komunikasi 

Pendiri startup teknologi Gojek, Nadiem Anwar Makarim yang kini menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) di Kabinet Indonesia Maju siap membawa pendidikan Indonesia lebih baik lagi. Tentunya dengan padanan sentuhan teknologi terkini dan kurikulum baru.

Pemain edutech atau sarana edukasi berbasis digital Extramarks meyakini bahwa Nadiem paham bahwa masa depan pendidikan Indonesia berbasis teknologi. Country Manager PT Extramarks Indonesia Fernando Uffie menyampaikan, dengan pola pikir Nadiem, dirinya percaya bahwa Nadiem bisa melihat gambaran besar dari cita-cita pendidikan Indonesia.

“Kalau berbicara mengenai edutech, kami menyambut baik ini, karena secara resmi, kita mempunyai orang yang memang mengerti. Dengan demikian, dalam implementasinya (di dunia pendidikan) kita tak perlu meragukan, apalagi dengan apa yang sudah dilakukan Nadiem di Gojek,” katanya usai meluncurkan fitur baru di aplikasi pendidikan Kelas Pintar di Jakarta, Kamis (24/10) sore.

Soal masa depan pendidikan di Indonesia, Uffie sepakat bahwa dalam mengelolanya dibutuhkan orang yang memiliki kemampuan. Secara spesifik kemampuan tersebut adalah dengan melihat gambaran besar dan mampu memprediksi tantangan di masa depan.

“Selama 9 tahun Pak Nadiem melakukan pengembangan terhadap fintech, yang namanya Gojek, saya pikir itu adalah suatu kemampuannya untuk melihat gambar besar dari industri, dalam hal ini adalah fintech pada saat itu,” imbuhnya.

Dirinya meyakini, dengan konsep time to market yakni digitalisasi pendidikan, Indonesia harus siap membawa haluan pendidikan ke arah yang diharapkan pasar di masa depan. Untuk itu, Uffie percaya pengalaman Nadiem ditambah visi Presiden Joko Widodo akan membawa pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik.

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi saat mengumumkan nama-nama menterinya dan menyebut nama Nadiem, Presiden memintanya untuk membuat terobosan yang signifikan dalam hal pengembangan sumber daya manusia (SDM) lewat pendidikan.

“Kita akan membuat terobosan-terobosan yang signifikan dalam pengembangan SDM, menyiapkan SDM yang siap kerja, siap berusaha yang me-link and match-kan antara pendidikan dan industri. Nanti berada di wilayah Mas Nadiem Makarim,” kata Jokowi di Istana Negara pada Rabu (23/10) pagi saat mengumumkan nama-nama menterinya.

Dalam sumber daya manusia yang mengacu ke pendidikan terdapat tiga aspek penting sebagai sistem pendidikan yaitu input, proses, dan output. Input pendidikan adalah segala sesuatu masukan yang tersedia karena untuk berlangsungnya proses. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun