Startegi dan Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah
- Manajemen Berbasisi sekolah merupakan model baru yang diharapkan mampu memberikan hak agar sekolah bisa lebih leluasa untuk mengelola Sumber daya yang ada sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat di derah tersebut. Hal ini bertujuan untuk membantu dan mengontrol pengolahan pendidikan. Pengolahan yang dilakukan oleh satuan lembaga pendidikan menentuan kualitasnya sendiri, dari kualitas input, proses dan outputnya. Dengan penholahan yang baik , pasti ada pemimpin yang mampu memeimpin dengan baik dan profesional. Konsep menejemnen berbasis sekolah selalu mendukung penerapan, dan metode baru karena motede baru dapat menciptakan sekolah yang semakin maju dan berkembang. Menurut Suhardan ada indikator keberhasilan MBS yaitu : a) Proses Pembelajaran yang efektif  b) adanya Sikap Kepemimpinan Yang kuat dan profesional  c) Pengolahan tenaga yang efektif  d) Satuan pendidikan memeliki team yang cerdas, dan kompak.
- Strategi MBS memerlukan tahapan, penetapan dan bisa mempertimbangkan dalam waktu jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Strategi tersebut bertujuan untuk menciptakan Sumber daya manusia, dengan cara dilatih dan melakukan pengalokasian dana secara langsung, dan harus memlerhatikan beberapa aspek seperti partisipasi Masyarakat, partisipasi kepala sekolah dan guru, kurikulum, menguasai materi, penilaian dan alat sarana prasarana pendidikan. Secara umum penerapan Manajemen Berbasis Sekolah akan berhasil jika menerapkan strategi strategi berikut :
- Strategi pertama, lembaga lendidikan harus memiliki empat otonomi, taitu ktonomi dalam kekuasaan/kewenangan, pengembangan, pengetahuan, dan keterampulan secara terus tenerus, memberikan apresiasi dan penghargaan pada pihak yang berhasil.
- Strategi kedua adanya peran masyarakat yang aktif  dalam pembiaayaan, proses pengampilan keputusan tebtabg kurikulum  dilakukan secara intruksional dan non intruksional. Lembaga pendidikan diharapkan mampu mengelola lingkungan.
- Strategi ketiga, adanya jiwa kepemimpinan yang kuat agar mampu menggerakkan, mengelola dan mendayagunakan, sumber daya yang ada di lembaga satuan pendidikan. Pemimpin sekolah harus bisa menjadi sumber inspirasi, motivasi dan aspirasi untuk mengembangkan lembaga pendidikan secara umum. Kepala sekolah diharapkan mampu berperan sebagai  designer, motivator, fasilitator, dan liaison.
- Strategi Keempat, dalam suatu proses pengambilan keputusan harus dilakukan dengan sikap yang  domokratis. Dalam pengambilan keputusan pemimpin sekolah harus menunjukkan dan mengembangkan dikap demokratis dan tidak luoa mendengarkan danmenerima aspirasi dari para anggota komite sekolah.
- Strategi Kelima, seriap lembaga pendidikan harus ada laporan pertanggungjawaban pada setiap tahunnya. Laporan ini sebagai bentuk bertanggungjawaban terhadap lembaga pendidikan. Untuk itu suatu lembaga pendidikan harus dilaksanakan secara terbuka  agar seluruh pihak terkait bisa tau dan tidak akan ada hal yang disembunyikan.
- Strategi Keenam, Implementasi dan Penerapan MBS harus selalu diawali dengan sosialisasi yang berkaitan dengan konsep MBS. Ditambah dengan mengindentifikasi peran masing masing, pembangunan lembaga pendidikan, mengafakan pelatihan terhadap peran yang di dapatkan, implementasi pada proses belahar mengajar, melalukan evaluasi dan terakhir dilakukan perbaikan
- Pelaksanaan manajemen dalam meningkatkan mutu harus dilakukan proses belajar mengajar yang tersusun secara sistematis yang mencangkup 3 kegiatan yaitu :
- Kegiatan Pendahuluan ini mencangkup kegiatan awal seperti memeriksa kehadiran siswa, mananyakan tentang materi yang dibahas sebelumnya.
- Kegiatan inti, kegitan ini menvangkup kegiatan belajar mengajar, guru menjelaskan tentang materi yang dijelaskan menggunakan media dan alat bantu, guru memotivasi para siswa siswinya agar memeliki rasa iingin tahu yang lebih tinggi terhadap materi pembelajraan yang dipelajari.
- Kegiatan Akhir, guru mengakhiri materi pembelajran dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa siswinya tentang materi yang dijelaskan, dan menjelaskan kembali materi apa yang masih belum dipahami oleh siswa siswinya  dan guru akan menerangkan materi yang akan dijelaskan pada pertemuan berikutnya
Dalam pelaksanaan Manajemen berbasis Sekolah meliputi 6 bidang manajemen yaitu :
- Manajemen Kurikulum Kuikulum merupakan sebuah inti dari pembelajan, tanpa adanya kurikuluum proses belajar ,engajar tidak akan berjalan secara efektif.dikatakan kurikulum karena mengandung materi yang akan diajarkan pada peseta didiknya agar pencapaian yang diharapkan berjalan dengan lancar dan memperoleh hasil yang maksimal.
- Keberhasilan manajemen berbasisi sekolah di pengaruhi oleh pimpinannya dalam mengelola tenaga kependidikan. Pemimpin haus bisa meningkatkan produktivitas dan prestasi tenaga kependidikan melalui kegiatan yang sifatnya modern.
- Manajemen kesiswaan meupakan suatu kegiatan penataan dan pengaturan yaang berkaitandengan peserta didik. Dimuali daripendaftaran sekolah sampai tamat sekolah. Sumau staff sekolah terlibat dalam manajemen kesiswaan ini.
- Manajemen Keuangan Suatu proses yang direncanakan dan akan segera dilaksanakan, dan diikuti dengan pembinaan secara bertahap terhadap biaya operasional yang akan digunakan oleh lembaga pendidikan tersebut sehingga terciptanya suatu proses pendidikan yang lebih efektif, efisien dan membantu untuk mencapai tujuan pendidikan.
- Manajemen sapras, berugas mengatur, memelihara dan menjaga sarana dan prsarana agar selalu memberikan kontribusi secara maksimal dan optmal untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dalam manajemen sapras inii ada beberapa tahapan yang harus dilalui yaitu kegiatan pengolahan yang mencangkup, perencanaan, pengadaan sapras, pengwasan, penyimpanan sapras, dan penghapusan sapras.
- Manajemen hubungan seklah dan masyarakat merupakan suatu kegiatan pengolahan yang bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan dan kepedulian, partisipasi dan dukungan yang diberikan masyarakat, terutama dukungan yang berbentu moral dan finansial. Pmpianan sekolah diharuskan untuk senantiasa terus berusaha untuk membina, membimbing dan meningkatkan suatu proses hubungan kerjasama yang baik antara sekolah/lembaga pendidikan dan masyarakat yang bertujuan untuk menjadikan dan mewujudkan sekolah yang efektif dan efisien.
Startegi dan Pelaksanaan Manajemen Berbasis Pesantren
- Pesantren merupakan suatu komunitas yang berbeda dari komunitas yang lain karena di pesantren kyai, ustad, santri dan para pengurus pondok pesantren hidup dalam satu lingkungan yang sama, satu lingkungan pendidikan, berdasarkan nilai dan norma agama islam yang berbeda dengan masyarakat umum biasanya. Dalam meningkatkan strategi manjemen berbasis pesantren ada beberap hal yang harus ditingkatkan :
- Merespon keinginan Masyarakat : berdirinya lembaga pondok pesantren pasti banyak dukungan bukan dai kalangan atas saja tapi juga kalangan bawah yang berasal dari masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya. Keberadaan Podok pesantren dibuat untuk kalangan masyarakat. pembangunan pondok pesantren ini juga bertujuan untuk memberantas kemiskinan materi dan  kemiskinan ilmu pengetahuan terlebih pengetahuan tentang agama.
- Memberikan pelayanan yang terbaik : zaman sekarang pondok pesantren sudah banyak dan mampu mengikuti perkembangan zaman dan dan tetap mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh santrinya. Contoh perubahan pondok pesantren saat ini yaitu memperbaharui media dan alat pembelajaran, dan membuat perpustakaan digital
- Pemberdayaan Sumber daya Manusia : Kualitas dan guantitas seorang pendidik menjadi point utama dalam mengelola pendidikan pengajaan di pondok pesantren. Guru harus bisa memberi teladan yang baik bagi para santrinya, hal ini bertujuan untuk meningkatkan proses dan hasil yang maksimal. Untuk mrmaksimalkan prnolaham SDM di pondok lesantren  yaitu dengan meningkatkan kualitas mengajar, diafakan training Manajemen dan Kepemimpinan, lebih banyak mengadakan workshop dan seminar trntang peningkatan Kreatifitas Mengajar.
Lembaga pedidikan madrasah/pesantren melakukan pelaksanaan ditijau dari 5 bidang manajemen yaitu :
- Manajemen Kurikulum, Di lembaga pendidikan pesantren kurikulum yang dipakai yaitu kurikulum nasional/Kurikulum pemerintah sesuai dengan Badan Standar Nasional Pendidikan dan kurikulum lokal pesantren.
- Manajemen Kesiswaan Di madrasah/pondok pesantren membuat kegiatan kesiswaan seperti membuat kegiatan ekstrakulikuler, seperti pramuka, PMTmengatur penerimaan peserta didik baru dan lain lain. Penataan para siswa siswi Madrasah dan pesantren harus ada pemisahan kelas antara laki laki dan perempuan.
- Manajemen Keuangan Sekolah, Lembaga pendidikan tidak akan berjalan tanpa adanya dana. Keuangan merupakan Sumber yang dapat menunjang kinerja dari lembaga pendidikan pesanten. Dengan adanya manajemen keuangan pengelolahan keuangan akan lebih terkendali dan bisa menunjang kegiatan belajar mengajar di pesanten tersebut.
- Kegiatan manajemen sarana dan prasarana di pesantren meliputi , rencana pembangunan dan kebutuhan sapras pesantren jika ada bangunan yang rusak penanggung jawab pesantren melakukan pembangunan ulang dan merehabilitasi bangunan dan alar alat pembelajaran yang rusak. Faktor yang mendukung ketersedian sapras di pesantren yaitu adanya kerjasama yang baik antar pengurus pesantren dalam memilihari Sapras Pesantren.
- Manajemen Personalia Pendidik adalah bagian terpenting dari sebuah proses belajar mengajar untuk menciptakan lulusan yang berahlaq dan mampu menerapkan dan mengamalkan ilmunya kepada masyarakat, dan menjadi seorang pendidik harus mampu dan memeiliki kemampuan yang cukup.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!