Mohon tunggu...
Nur Rizka Laila
Nur Rizka Laila Mohon Tunggu... Lainnya - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nur Rizka Laila nama panjangnya biasa dipanggil Rizka. ia saat ini kuliah di UINS Syarif Hidayatullah Jakarta Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Ia suka sekali mencoba hal baru dan menambah pengalaman. Mempunyai banyak mimpi dan selalu yakin akan terwujud diwaktu yang tepat. ingin sekali selalu menyebarkan hal bermanfaat kepada semua orang. Hobinya membaca,menulisdan juga memasak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Konsep Diri, Moral, Nilai, Sikap, dan Kreativitas

26 Oktober 2024   14:15 Diperbarui: 26 Oktober 2024   14:26 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

d. Menciptakan Komunikasi
Melibatkan anak dalam diskusi dan pengambilan keputusan penting untuk mengembangkan nilai moral.

e. Menciptakan Iklim Lingkungan yang Serasi
Lingkungan yang positif mendukung perkembangan moral dan nilai individu.

Pengertian Kreativitas

Kreativitas adalah kemampuan menghasilkan gagasan dan produk baru yang dapat dikembangkan dengan baik (Save Dagun, 1997). Kreativitas berkaitan erat dengan perkembangan kepribadian anak; jika berkembang baik, anak menjadi mandiri, percaya diri, dan produktif (Barkah Lestari, 2006). Sebaliknya, jika tidak berkembang, anak dapat menjadi bergantung pada orang lain dan kehilangan motivasi. Lingkungan rumah dan sekolah yang kondusif sangat penting dalam merangsang kreativitas anak (Khamim Zarkasih Putro, 2016). Masa anak usia dini merupakan periode kritis untuk mengembangkan kreativitas yang mempengaruhi kedua belah otak (Masnipal, 2013).

Tahap-tahap Kreativitas

Proses kreativitas melibatkan beberapa tahap:

  1. Persiapan: Anak mempelajari kekhususan dan masalah, di mana ide-ide muncul dari keterampilan dan pengetahuan.
  2. Konsentrasi: Anak fokus dan teliti, berusaha memahami dan menguji ide-ide, meskipun mengalami kegagalan.
  3. Inkubasi: Meninggalkan masalah sejenak untuk memberi waktu bagi ide berkembang lebih matang.
  4. Iluminasi: Momen di mana ide atau gagasan muncul, sering kali setelah berkomunikasi dengan orang lain.
  5. Verifikasi/Produksi: Anak menghadapi dan memecahkan masalah praktis, memperbaiki karya dan bertanggung jawab atas hasilnya.

 Faktor-faktor Pendorong Perkembangan Kreativitas Anak

Beberapa faktor yang mendukung kreativitas anak meliputi:

  1. Partisipasi dalam Kegiatan: Anak perlu waktu untuk bereksplorasi dengan ide dan konsep baru.
  2. Kesempatan untuk Menyendiri: Membebaskan anak dari tekanan sosial agar bisa berkreasi.
  3. Apresiasi Terhadap Kreativitas: Anak harus bebas dari kritik agar bisa berkembang.
  4. Lingkungan Stimulan: Lingkungan yang merangsang kreativitas membantu anak berinovasi.
  5. Hubungan Orang Tua: Pola asuh yang demokratis meningkatkan kemandirian dan kreativitas anak.

Upaya Mengembangkan Kreativitas dan Implikasinya dalam Pendidikan

Pendidikan harus berfokus pada pengembangan kreativitas peserta didik. Cara untuk mengembangkannya antara lain:

  1. Berpikir Inovatif: Mengajarkan cara berpikir di luar kebiasaan dan menerima ide baru.
  2. Memahami Kebiasaan Manusia: Mengetahui hubungan antar manusia dapat membantu dalam menemukan ide inovatif.
  3. Kreativitas dan Orisinalitas: Anak harus belajar menemukan ide sendiri, mempertanyakan informasi, dan menggabungkan pengetahuan secara logis dengan ide kreatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun