Mohon tunggu...
Nur rizkah purnamasari
Nur rizkah purnamasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/ UIN Sunan Kalijaga

mahasiswa pendidikan biologi UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelajaran dari Seekor Semut

24 Desember 2023   10:38 Diperbarui: 24 Desember 2023   12:55 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semut merupakan hewan yang memiliki ukuran tubuh yang kecil. dan mungkin dianggap remeh bagi sebagian orang. Namun dibalik ukuran tubuh yang kecil itu, semut mampu mengangkat sesuatu yang berat dan ukurannya berkali lipat dari ukuran tubuhnya. Selain dapat mengangkat sesuatu yang berat, semut juga memiliki perilaku yang sangat luar biasa dan dapat dijadikan teladan atau contoh yang bisa diikuti oleh manusia. "Don't judge a book by its cover" kata kiasan ini dapat menjadi tolak ukur untuk seekor semut. Semut bisa saja memiliki ukuran yang lebih kecil daripada manusia, namun perilaku semut mungkin lebih mulia daripada manusia.

Manusia terkadang lupa bahwa pelajaran terbesar dalam kehidupan dapat diambil dari makhluk kecil disekitar, seperti semut. Perilaku semut yang bisa kita teladani adalah:

  • Jika memiliki keinginan yang kuat, semua rintangan mampu dihadapi.  

artinya ketika menginginkan sesuatu, harus bersungguh-sungguh dalam mengusahakannya. layaknya semut yang berjalan jauh dengan kaki kecilnya, bahkan tidak jarang harus memanjat dan menyebrangi sungai untuk mendapatkan keinginannya yaitu mendapatkan makanan. Untuk orang yang memiliki keinginan yang kuat dan bersungguh-sungguh untuk mengusahakannya, Allah SWT akan memberikan balasan yang paling sempurna atas usahanya itu. Seperti yang tercantum dalam Q.s An-Najm: 39-42 yang artinya: "Bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya. Bahwa sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian dia akan diberi balasan atas (amalnya) itu dengan balasan yang paling sempurna, bahwa sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu)".

  • Mengalahkan ego dan rela berkorban. 

Ego adalah musuh terbesar manusia hingga terkadang sulit untuk melihat hidup dari sisi lainnya, belajarlah dari semut yang mampu mengalahkan ego dan rela berkorban saat orang lain membutuhkan bantuan. Rela berkorban untuk membantu sesama adalah perbuatan yang mulia. Serta telah diperintahkan juga di dalam Al-qur'an pada Q.s Al-Maidah:2 yang artinya ".... Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa. dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah sangat berat siksaannya".

  • Rela berbagi dan selalu bersyukur. 

Belajarlah dari semut, walau hanya mendapat setetes madu semut tetap akan menikmatinya bersama-sama, mereka mensyukuri nikmat bersama sekecil apapun itu dan selalu tidak lupa untuk berbagi. Dalam Q.s Ibrahim:7 yang artinya "(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "sesungguhnya jika kamu beryukur, niscaya aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras".

  • Bekerja dengan disiplin dan teratur. 

Meskipun ada ribuan semut yang sibuk bekerja, mereka selalu berbaris dengan rapi dan selalu menaati aturan yang sudah disepakati. semua melakukan tugasnya sesuai dengan porsinya masing-masing, selain itu semut juga selalu bersikap teratur dengan berbaris rapi dan mengikuti arahan dari sang ratu. Dengan keteraturan atau terorganisir, dapat membantu untuk mengenali dan meraih tujuan yang ingin dicapai. Al-qur'an telah mengatakannya dalam Q.s At-Taubah:105 yang memiliki arti: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata. lalu diberitakan-Nya kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".

  • Persatuan dan teamwork.

Saat semut bertemu dengan semut yang lain, mereka akan bersalaman dan mereka bisa mengenali dengan baik kawanan semut yang satu koloni. Itu merupakan cara semut untuk dapat menjalin komunikasi dan menjadi teamwork yang sangat hebat dan mampu mengerjakan hal-hal besar. Karena bekerja dalam satu tim akan membantu mewujudkan suatu impian dan persatuan serta kebersamaan dalam satu tim akan memberikan kekuatan yang lebih besar dalam menghadapi setiap rintangan yang ada. Dalam Al-qur'an juga telah menjelaskan secara tidak langsung tentang persatuan seperti yang tercantum pada Q.s Nur:33 yang artinya "Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara".

  • Mendahulukan kepentingan umum.

Semut tidak pernah punya keinginan untuk memenuhi keinginan sendiri, melainkan mereka selalu mengutamakan kepentingan bersama. Sesungguhkan mendahulukan kepentingan bersama dalam hal kebaikan lebih baik manfaatnya dibandingkan kepentingan sendiri, karena kita telah mementingkan kepentingan umat. Disebutkan juga dalam H.R Iman ahmad yang berbunyi "Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia".

  • Tidak pernah menyerah.

Semut selalu berhasil mencari jalan lain jika terdapat sebuah rintangan. semut tidak tinggal diam atau menyerah terhadap keadaan. Karena tantangan sesungguhnya adalah bagaimana bisa terus berusaha dan segera mencari jalan lain agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Maka bekerja keraslah dan terus berusaha sampai berhasil. Dan selalu fokus mengerjakan solusi dari permasalahan atau tantangan yang dihadapi, bukan fokus pada masalahnya. jangan pernah pantang menyerah sesungguhnya Allah telah berfirman dalam Q.s Al-Insyirah:6 "Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan".

  • Berpikir ke depan. 

Ketika musim panas, semut sudah mulai menyiapkan cadangan makanan untuk menghadapi musim hujan, dan tidak menggunakan waktu di musim panas untuk bersantai dan bersenang-senang. Semut mengajarkan kita untuk merencanakan sesuatu dari jauh-jauh hari untuk mencapai tujuan. Semut juga mengajarkan kita bahwa tidak selamanya kita berada diatas, oleh karena itu janganlah bersikap naif dan harus bisa mengantisipasi masalah yang bisa terjadi dikemudian hari. Maka dari itu, untuk mencegah masalah dikemudian hari kita bisa melakukan pekerjaan yang lain setelah selesai dari suatu pekerjaan seperti yang dikatakan dalam Q.s Al-Insyirah:7 "Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)".

  • Berpikir positif. 

Tidak ada tugas yang terlalu besar jika kita mengerahkan semua usaha. Laksana semut yang berukuran kecil mampu membawa beban 20 kali lebih berat dari beratnya sendiri. Pelajaran yang dapat diambil adalah jika suatu saat merasa beban yang harus ditanggung sangat berat hingga merasa tidak bisa melewatinya. Pikirkanlah bagaimana semut bisa melewatinya, dan selalu ingat bahwa kita dapat menanggung beban yang lebih besar di luar perkiraan kita. Telah dijelaskan juga dalam Al-qur'an pada Q.s Al-Baqarah: 286 yang artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya...".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun