Mohon tunggu...
Nur RizkaAthirah
Nur RizkaAthirah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Industri UNTAG Surabaya

Mahasiswa Teknik Industri dengan kemampuan publik speaking yang baik dan memiliki hobi menyanyi dan berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Kapasitas Produksi UMKM Pia "Mahen"

26 Juni 2023   00:45 Diperbarui: 26 Juni 2023   10:00 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengamatan Proses Produksi

Salah satu UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) produksi Kue Pia Panggang berpusat di Kabupaten Pasuruan, yaitu Pia "Mahen" sebagai pusat produksi untuk memenuhi permintaan seluruh outletnya yang terdiri dari 3 lokasi diantaranya, Cabang Kedungmangu, Cabang Wonokusumo, dan Cabang Taman. Untuk memenuhi kebutuhan ketiga cabang tersebut, Pia "Mahen" memiliki 9 tenaga kerja diantaranya 8 tenaga kerja produksi yang dapat dikatakan sebagai 1 kelompok tenaga kerja produksi, dan 1 tenaga kerja pemanggang.

Berdasarkan pengamatan proses, kapasitas produksi yang dapat dilakukan oleh 1 kelompok TK (Tenaga Kerja) Produksi dengan 1 TK pemanggang, dalam 1 hari kerja waktu reguler (7jam) dapat menyelesaikan 7 adonan. Dimana, setiap adonan dapat menghasilkan 6 loyang dengan total produk 386pcs pia, dan setiap 3 adonan membutuhkan waktu 202,83 menit. Memiliki Max Overtime 3 jam, Biaya TK jam reguler 2Juta/bulan, dan biaya TK Overtime 10Ribu/jam. Selain itu, didapatkan informasi dari pengamatan cara kerja TK yang ada mengenai waktu longgar dengan rata-rata 9% setiap pekerja atas pertimbangan waktu longgar kebutuhan pribadi, melepas penat, dan jeda waktu kerja karena suatu alasan, serta didapatkan informasi performa pekerja sebesar 1,058.

Pengamatan Proses Produksi
Pengamatan Proses Produksi

Informasi yang didapatkan berdasarkan pengamatan di atas dapat menjadi pengolahan data melalui perhitungan kapasitas produksi sebenarnya dengan output berupa waktu standard TK yang dimiliki selama 1,9 jam setiap adonan dengan output produk standard sebanyak 5404pcs per hari. Selain perlu mengetahui standard kapasitas tenaga kerja, kapasitas fasilitas utama juga perlu diperhitungkan yaitu oven. Dimana, Pia "Mahen" memiliki 12 oven dengan masing-masing 2 deck yang dapat diisi 1 loyang setiap decknya. Sehingga dapat diketahui kapasitas TK Pemanggang yang dapat mengikuti kapasitas oven yaitu dengan waktu standard selama 0,3jam per adonan sehingga dapat menghasilkan 12.352pcs pia per hari apabila 12 oven yang dimiliki dapat digunakan secara maksimal.

Pengamatan Proses Pemanggangan
Pengamatan Proses Pemanggangan
Pengamatan Proses Pemanggangan
Pengamatan Proses Pemanggangan

Adanya permintaan yang tidak terpenuhi hampir 50%, menyebabkan pemilik perlu mempertimbangkan beberapa alternatif untuk dapat menambah kapasitas sebagai upaya pemenuhan permintaan namun diharapkan dapat menghasilkan potensi meningkatnya persentase laba. Beberapa alternatif diantaranya penambahan 1 kelompok TK Produksi yang terdiri dari 8 TK atau menambah TK serabutan dengan jam kerja tertentu. Rata-rata persentase laba apabila diselisihkan pendapatan dengan komponen biaya tenaga kerja, bahan baku, penyimpanan, dan pengiriman, yaitu sebesar 18,63%. Dengan alternatif yang dipertimbangkan tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata persentase apabila menambahkan TK Produksi 1 kelompok sebesar 17,75% dengan rata-rata waktu lembur dan libur normal yaitu sebanyak 4 dan 3 kali dalam 1 bulan. Sedangkan apabila menggunakan TK Serabutan sebanyak 8 TK Produksi, dengan jam kerja selama 5 jam dapat menghasilkan persentase sebesar 21,44% namun dengan waktu rata-rata lembur sebanyak 19 kali dalam waktu libur sebanyak 2 kali dalam 1 bulan.

Kedua alternatif tersebut dapat dipilih karena berdasarkan pengoptimalan pemenuhan permintaan atas hasil produksi menggunakan metode transportasi dapat diketahui bahwa setiap hasil produksi yang masuk ke dalam Inventory mampu habis dengan maksimal waktu 3hari. Dimana, apabila lebih dari 3 hari dapat memiliki resiko produk basi.

Selain pengoptimalan Tenaga Kerja, pemenuhan permintaan dan peningkatan persentase laba juga dapat dikendalikan dengan pengoptimalan persediaan Raw Material. Dimana berdasarkan informasi rata-rata kebutuhan Raw Material, kapasitas pengiriman, serta biaya pengiriman dan penyimpanan, apabila persediaan dilakukan menggunakan metode konvensional, biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi persediaan Raw Material sebesar Rp725.000. Metode tersebut juga tidak dapat mengetahui berapa kebutuhan Safety Stock dan Re-Order Point nya.

Sedangkan apabila menggunakan EOQ, untuk melakukan penyediaan Raw Material dibutuhkan biaya sebesar Rp453.859 setiap bulan dengan adanya kebutuhan Safety Stock dan diketahui pula Re-Order Point setiap bahan baku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun