Mohon tunggu...
nur rizka yeniarti
nur rizka yeniarti Mohon Tunggu... mahasiswa -

saya hanya seorang perempuan yang sedang mengembalikan sinarnya....

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Wanita dalam Labirin Waktu

13 Oktober 2010   13:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:27 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gresik, 10 Oktober 2010 : usai keterikatan batin yang indah Bukan karena penakut atau rapuh. Ia hanya ingin menciptakan harapan dan impian dalam hidupnya sendiri. Hanya ingin melihat satu matahari saja dalam hatinya. Hanya itu. Bukan karena ingin melarikan diri atau sembunyi. Ia hanya berharap memiliki tempat rahasia , tempat ia menyimpan semua kenangan, hasrat, dan ambisinya. Hanya untuknya sendiri. Bukan untuk orang lain. Perlahan ia bangun labirin impiannya dengan fondasi cinta 24 karat. Ia ciptakan kolam di tengah-tengahnya dengan galonan air mata yang selalu ia simpan untuk harapannya. Ia penuhi lorong labirin itu dengan nada-nada simfoni birunya. Tak lupa ia tempel lukisan rindu di setiap tikungannya. Semakin rumit labirin itu, semakin tersenyum puas ia. Hanya dia dan harapannya yang mengetahui tentang labirin itu. Labirin yang selalu membuat manusia lupa akan realita dan fakta. Labirin yang membuat ia dan harapannya terlepas dari waktu yang sebenarnya. Ia menari dan menyanyi bersama harapannya. Selalu ia lafadzkan doa-doa kecil agar kekal kebersamaan tersebut. Ia dan harapan. Selalu membutuhkan, untuk hidup tentunya. Tanpa harapan ia hanyalah perempuan kerdil yang berjalan tanpa arah, tanpa ambisi, tanpa cinta dan akhirnya mati. Keberadaan labirin tersebutlah yang membuat harapannya menetap, tersembunyi di antara ribuan mata yang ingin merampas dan membinasakan. Ia hanya ingin terus bersama harapannya di dalam lorong labirin tersebut. Meski ia sendiri tak pernah tau ujung dari lorong labirin buatannya sendiri…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun