Mohon tunggu...
nur rizka yeniarti
nur rizka yeniarti Mohon Tunggu... mahasiswa -

saya hanya seorang perempuan yang sedang mengembalikan sinarnya....

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mempertahankan Kesatuan dan Kesatuan

20 Oktober 2010   11:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:16 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dosen mata kuliah pendidikan PPKN hari ini memberi saya dan teman-teman materi tentang konsep dasar pendidikan PPKN yakni persatuan dan kesatuan bangsa. Beliau menjelaskan tentang beberapa sikap dasar yang membentuk persatuan dan kesatuan bangsa. Sikap-sikap dasar ini sangat mempengaruhi kekokohan dan keberlangsungan persatuan dan kesatuan bangsa.

Nah iseng iseng saya nyangkut-nyangkutin sikap dasar yang udah di jelasin dengan persatuan dan kesatuan dalam sebuah hubungan lawan jenis *nahh looo… sebelumnya maav pak dosen, hihi terkadang jari-jari saya kurang bisa bekerja sama dengan otak saya dalam mengunggkapkan keisengan saya. Bukankah terkadang suatu ilmu terkadang juga bisa berguna untuk hal lain dan bisa di sangkutkan dengan hal lain selama itu diperlukan ? sekalii lagi maav atas keisengan saya ini.

Kembali ke materi *gaya sok banget truss di timpuk sandal… adapun sikap sikap dasar yang perlu di kembangkan, dijaga, dilestarikan dan dimuseumkan dalam menjaga dan membentuk suatu persatuan dan kesatuan dalam hubungan percintaan antara lain yakni,

Yang pertama adalah sikap menjaga dan memahami kepentingan yang sama. Jadi teman-teman, saudara-saudarai, bapak dan ibu, dalam menjalin sebuah hubungan lawan jenis yang mengikut sertakan makhluk bernama cinta, kita wajib ain harus memahami mengapa kita berada di hubungan tersebut. Untuk apakah hubungan tersebut kita jalani. Kepentingan apakah yang melandasi kita untuk bisa tetap survive berada di dalam lingkaran cinta tersebut. Nah itu semua kita harus mantabkan kita pahami kepentingan dari diri ita dan pasangan sesuai dengan kesepakatan yang telah kita buat berdua tentunya *kalo berseratus jadinya demo berjamaah.

Yang kedua, kita harus mampu memupuk sikap keadilan. Apa itu keadilan ? keadilan merupakan sikap dimana kita dapat menempatkan sesuatu sesuai hengan hak-nya. Di saat ramainya orang berdemo menuntut keadilan, namun tidak satupun orang berdemo menuntut keadilan dalam cinta, cinta memang kadang tidak adiL.!!, atau manusianya yang sering tidak adil dalam menjaga dan membina sebuah cinta. Nahh kita harus bisa adil. Menempatkan sesuatu, menempatkan diri kita sesuai dengan kapasitas kita. Menempatkan posisi pasangan dan cinta sesuai dengan hak dan dimana sehrusnya ia berada. *saya kug mulaii gag paham… yah intinya kita harus adil. Meski terkadang gag ada ukuran yang jelas untuk sebuah keadilan. Jangan sampai kita mendzolimi pasangan .

Dalam menciptakan dan mempertahankan persatuan dan kesatuan hubungan lawan jenis yang melibatkan makhluk bernama cinta maka kita butuh kejujuran. Kejujuran merupakan keberanian berkata, berpikir, dan bertindak sesuai dengan realita. Nilai kejujuran ini sangatlah mahal. Bahkan ada filosofi jawa yang menyebutkan bahwa ‘wong sing isok jujur iku wong sing wis jemujur’. Nah lhuu.. segitunya kan buat mencari kejujuran. Orang bisa jujur kalu dia sudah meninggal. Hemm.. tapi gag seekstrem itu juga sse saya menilainya. Untuk mengatakan sebuah kejujuran kita butuh sebuah keberanian yang besar. Namun semuanya akan indah bila suatu hubungan di landasi dengan sebuah kejujuran meski terkadang kejujuran juga menyakitkan *mulai sinis lagii..

Yang keempat. Agar persatuan dan kesatuan tetap terjaga maka kita membutuhkan yang namanya solidaritas. Nah solidaritas ini muncul dari karakter dan kepribdian seorang individu. Tanpa adanya solidritas maka persatuan dalam suatu hubungan tak akan pernah ada. Dan bila solidaritas mulai berkurang maka itu adalah tanda-tanda mulai pecahnya sebuah persatuan dan kesatuan. Rasa solidaritas ini muncul dari rasa setia yang nantinya akan memunculkan rasa rela berkorban dan mengorbankan diri. Contohnya, dari adanya rasa solidaritas terhadap pasangan kita terkadang rela berkorban memberikan materi bahkan psikis kita agar tetap melihat pasangan kita bahagia. Dan terkadang kita juga tag segan-segan mengorbankan diri kita hanya untuk melihat pasangan terkasih kita tersenyum. Hemm absurd tapi absolute. Begitulah terkadang perbedaan antara rela berkorban, mengorbankan diri dan kegilaaan. Namun kita juga harus bisa membtasi rasa solidaritas kita. Karena solidaritas sendiri pada hakikatya harus dilakukan dengan tanpa meninggalkan norma-norma yang ada.

Yang kelima adalah kerjasama. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat dipisahkan dari komunitasnya dan setiap orang di dunia ini tidak ada yang dapat berdiri sendiri melakukan segala aktivitas untuk memenuhi kebutuhannya, tanpa bantuan orang lain. Secara alamiah, manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya, baik sesama manusia maupun dengan makhluk hidup lainnya. Begitupun Anda, dalam aktivitas usahanya setiap orang selalu membutuhkan kehadiran dan peran orang lain. Kerja sama pada intinya menunjukkan adanya kesepakatan antara dua orang atau lebih yang saling menguntungkan. Dalam kerjasama ini kita dan pasangan harus saling pengertian, saling membutuhkan, dan selalu melakukan koordinasi.

Klimaksnya, dalam menciptakan dan mempertahankan persatuan dan kesatuan hubungan lawan jenis yang melibatkan makhluk bernama cinta, kita harus kembali pada kesetiaan terhadap kesepakatan yang telah di sepakati bersama. Buah dari kesetiaan ini nanti adalah kepercayaan (trust), tanggung jawab (accountability) dan transparacy. Dengan adanya kesetiaan maka persatuan dan kesatuan akan dapat terjaga utuh.

Yah begitulah yang bisa saya tulis hari ini, semuga lain kali saya bisa menulis yang lebih berguna. Hehehe..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun