Mohon tunggu...
NURRINDAH AYUPUSPITA
NURRINDAH AYUPUSPITA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

wiriting

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Pendidikan Islam dalam Praktik Pembelajaran: Membangun Karakter Generasi Qur'ani

19 November 2024   07:52 Diperbarui: 19 November 2024   07:59 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam membentuk karakter dan moralitas bangsa. Di tengah perkembangan zaman yang semakin global dan serba cepat, pendidikan tidak hanya diharapkan mampu mencetak generasi yang cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam aspek moral dan spiritual. Dalam konteks ini, pendidikan Islam hadir dengan pendekatan yang mengintegrasikan nilai-nilai agama dan etika dalam proses belajar mengajar. Etika pendidikan Islam mencakup prinsip-prinsip moral yang mendasari interaksi antara guru dan siswa, serta cara-cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan pendidikan yang holistik: dunia dan akhirat.

Pendidikan Islam: Menyatukan Akal dan Akhlak

Islam memandang pendidikan tidak hanya sebagai proses transfer pengetahuan, tetapi juga sebagai sarana untuk membentuk karakter. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:

"Dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku." (QS. Taha: 114)

Ayat ini menegaskan bahwa pencarian ilmu merupakan kewajiban umat Islam, dan ilmu yang dimaksud tidak terbatas pada ilmu agama saja, melainkan juga ilmu umum yang bermanfaat untuk kehidupan duniawi dan ukhrawi. Oleh karena itu, pendidikan Islam mengutamakan pembelajaran yang menyeimbangkan penguasaan ilmu pengetahuan (akhlak) dan penguatan moral (akhlak).

Prinsip Etika Pendidikan Islam dalam Pembelajaran

Dalam praktik pendidikan Islam, terdapat beberapa prinsip etika yang sangat penting diterapkan, baik oleh guru maupun siswa, di antaranya:

1. Guru Sebagai Teladan (Uswah Hasanah)

Guru dalam Islam tidak hanya berfungsi sebagai pengajar, tetapi juga sebagai uswah hasanah atau teladan yang baik. Sebagaimana dalam hadits Nabi Muhammad SAW: "Sesungguhnya, kamu semua adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya." (HR. Bukhari).

Guru diharapkan dapat menjadi contoh yang baik dalam akhlak, sikap, dan perilaku. Guru yang tidak hanya mengajarkan materi pelajaran tetapi juga menunjukkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari akan menjadi panutan bagi siswa. Misalnya, guru yang jujur, sabar, dan penuh kasih sayang akan mendidik siswa untuk mencontoh sikap-sikap tersebut.

 2. Pembentukan Karakter Melalui Akhlak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun