Belum selesai masa jabatannya menjadi anggota DPR RI, Ganjar mendapat tugas dari partai untuk nyalon Gubernur Jateng periode 2014-2019. Waktu itu, Ganjar dipasangkan dengan kader PDIP lain, Heru Sudjatmoko. Pasangan ini menang perolehan suara 48,82 persen. Kemenangan Ganjar itu membuatnya menjadi Gubernur Jawa Tengah pertama yang berasal dari kalangan sipil. Ketegasan serta kecerdasan Ganjar dalam membaca keinginan publik jadi modal penting untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Jawa Tengah. Â Salah satunya dengan melahirkan slogan Mboten Korupsi, mboten ngapusi.
Untuk membuktikannya, Ganjar langsung membongkar praktik pungli di jembatan timbang Subah Batang. Bahkan kemarahannya di jembatan timbang yang menghebohkan itu, menjadi sumber harapan masyrakat Jawa Tengah untuk hadirnya sebuah perbaikan di segala sektor. Peristiwa di jembatan timbang Subah itu jadi titik revolusi pemerintahan Jawa Tengah. Karena semenjak itu, seluruh jajarannya menjadi paham, gubernur berambut putih ini tidak bisa diajak main mata.
Dengan begitu, seluruh pegawai di pemprov Jateng kerja dengfan intensitas yang sangat tinggi. Para ASN Pemprov Jateng di bawah kepemimpinan Ganjar mulai berubah. Produktivitas mereka pun meningkat. Tidak herwn jika infrastruktur gencar dilakukan dengan tanpa adanya potongan atau jatah preman untuk orang pemerintahan. Jalan, pasar, rumah-rumah tidak layak huni sampai bandara dia kejar pengerjaannya. Karena bagi Ganjar, infrastruktur jadi kebutuhan primer dalam rangka perbaikan kualitas kehidupan masyarakat. Karena jika perjalanan lancar, apapun akan ikut lancar.
Ganjar juga melahirkan SMKN Jateng. Sebuah sekolah dengan sistem asrama yang dikhususkan bagi pelajar dari keluarga tidak mampu. Tidak ada pungutan biaya apapun. Bahkan mereka juga mendapat seragam gratis, buku, makan, Tempat tinggal sanpai fasilitas laboratorium terpadu. yang bikin banyak orang kagum, semua lulusan SMKN Jateng langsung diterima kerja pada perusahaan-perusahaan ternama. Bahkan mereka sudah diterima kerja sejak sebelum diwisuda. Inilah cara Ganjar dalam menuntaskan kemiskinan dalam jangka panjang.
Di periode kedua yang dipasangkan dengan Taj Yasin Mainoen, Ganjar menggagas program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng). Program ini didasari dari keprihatinannya melihat tingginya angka stunting dan kematian ibu melahirkan di awal masa jabatannya. Melalui program 5Ng ini, Ganjar ingin menekan angka stunting dan angka kematian ibu melahirkan sejak dalam kandungan.
Â
Tapi dari seluruh program yang sudah Ganjar lahirkan itu, yang paling banyak dirasakan manfaatnya oleh warga Jawa Tengah adalah kemudahan dalam melaporkan segala macam persoalan kepada gubernurnya. Bukan cuma sebatas kepada bupati atau kepala dinas. Bahkan seluruh warga Jawa Tengah merasa lebih mudah menghubungi gubernurnya dibanding kepala desa ataupun bupati.
Hal itu bisa terjadi karena Ganjar memanfaatkan betul media sosial. Bahkan bagi Ganjar, media sosial sudah menjadi ruang kerja. Tempat menerima aduan sekaligus melaporkan apa yang dia kerjakan. Dengan kemudahan dan keterbukaan komunikasi dengan gubernur, menjadikan warga Jawa Tengah semakin percaya diri. Padahal kita semua tahu, kepercayaan diri jadi modal besar untuk melahirkan sebuah perbaikan keadaan.
Semua program-program Ganjar yang digagas sejak jadi anggota DPR RI hingga Gubernur Jawa Tengah, tidak lepas dari pengalaman masa lalunya. Semua pekerjaannya digarap serius demi rakyat. Jadi sudah pantas kalau Ganjar bertugas di tempat yang lebih besar. Lantas, apa doamu untuk Ganjar Pranowo yang berulang tahun di Hari Sumpah Pemuda ini? (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H