Mohon tunggu...
Nurrahman Fadholi
Nurrahman Fadholi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa, pengajar, penulis

Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Terbuka Yogyakarta dan pengajar Bahasa Inggris

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Anak Nasional: Selamatkan Anak dari Kecanduan Gadget

23 Juli 2024   09:00 Diperbarui: 23 Juli 2024   09:02 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang anak bermain gadget. (foto: grid.id)

Pada akhir-akhir ini, gadget atau gawai telah menghinggapi kehidupan manusia. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun ikut menggunakannya meskipun hanya digunakan untuk bermain game. Tantangan yang diterima oleh orang tua saat ini lebih berat daripada orang tua jaman dulu. Namun itu bisa diatasi apabila orang tua saat ini bisa bersikap tegas terhadap anak.

Kecanduan gadget secara berlebihan dapat menimbulkan menurunnya prestasi yang dicapai di sekolahnya. Selain itu, anak-anak juga sangat jarang bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya akibat seharian hanya menatap layar handphone. Belajarnya pun semakin berkurang karena kecanduan gadget. Alih-alih digunakan untuk belajar, malah untuk bermain game. Fenomena ini sangatlah berbeda dengan anak-anak yang tumbuh pada era 1990-an hingga awal 2000-an. Banyak anak-anak yang masih aktif bermain lompat tali, kelereng, petak umpet, dan lain-lain daripada hanya sekedar menatap layar handphone. Soal prestasi belajar, jangan ditanya. Sudah tentu anak-anak pada era tersebut banyak yang bisa mencetak prestasi karena pada era tersebut tidak ada alasan untuk malas belajar.

Pada era 1990-an dan 2000-an sangatlah jarang anak sekolah yang memiliki handphone. Bahkan sudah minta ke orang tua untuk dibelikan, tapi tetap saja orang tua dulu sangat tegas dan enggan membelikan anaknya handphone, dan saya adalah salah satu dari mereka. Baru pada memasuki SMP tahun 2007, aku baru memiliki handphone Nokia 6030 yang aku gunakan sampai aku naik ke kelas 8 karena rusak tercebur di bak mandi. Namun dengan adanya larangan itu, aku bersyukur karena tanpa handphone, aku bisa lebih fokus untuk belajar dan tidak berpikir untuk memiliki handphone sebelum waktunya. 

Aku memiliki handphone waktu SMP karena pada saat SMP, aku sudah bisa mengatur waktu sendiri. Kapan waktunya main handphone dan kapan waktunya belajar. Namun saat ini, memang sudah tidak bisa disamakan dengan 20 atau bahkan 30 tahun yang lalu. Semua sudah serba teknologi. Belajar pun sudah bisa memakai gadget. Namun orang tua harus bisa mengawasi dalam penggunaan gadget anak-anaknya. Jangan sampai bisa menjerumuskan kepada hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun