Mohon tunggu...
Nurrahman Fadholi
Nurrahman Fadholi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa, pengajar, penulis

Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Terbuka Yogyakarta dan pengajar Bahasa Inggris

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Santri Nasional, Perjuangan Santri dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

22 Oktober 2023   23:18 Diperbarui: 22 Oktober 2023   23:25 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Santri jaman dulu. (Foto: kompas.com)

Pada 22 Oktober, diperingati sebagai Hari Santri Nasional. Penetapan ini didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri. Ditetapkannya Hari Santri pada 22 Oktober dikarenakan pada tanggal tersebut bertepatan dengan dikeluarkannya fatwa tentang resolusi jihad oleh KH. Hasyim Asy'ari.

Fatwa tersebut telah disepakati pada 21-22 Oktober 1945 di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Bubutan, Surabaya. Seiring dikeluarkannya fatwa resolusi jihad, KH. Hasyim Asy'ari juga membentuk barisan pelopor yang bernama Laskar Hizbullah. Laskar Hizbullah sendiri juga dipimpin oleh KH. Wahid Hasyim, salah satu putranya dan KH. Saifuddin Zuhri (yang pada tahun 1962 hingga 1967 menjabat sebagai Menteri Agama Republik Indonesia).

Perjuangan para santri dalam mempertahankan kemerdekaan juga terdapat dalam salah satu adegan film biopik, Sang Kiai. Bahkan di balik kematian Jenderal A.W.S. Mallaby disebabkan oleh tembakan salah seorang santri menurut cerita dalam film tersebut. Padahal, dalam buku sejarah maupun informasi yang beredar di internet, tidak diketahui siapa yang menembak jenderal asal Inggris tersebut hingga menyebabkan mobil Buick yang ditumpanginya terbakar akibat ledakan dari sebuah granat.

Betapa besarnya perjuangan para santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Meskipun tidak memiliki kemampuan di bidang militer, namun santri telah berjasa dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Bahkan, Jenderal Soedirman yang dikenal sebagai Panglima Besar awalnya adalah seorang santri yang taat beribadah. Peralatan ibadahnya sampai saat ini masih disimpan di Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Soedirman di Yogyakarta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun