Mohon tunggu...
Nurrahman Fadholi
Nurrahman Fadholi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa, pengajar, penulis

Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Terbuka Yogyakarta dan pengajar Bahasa Inggris

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Museum Menjadi Korban Bentrok Antargolongan, Siapa yang Patut Disalahkan?

8 Juni 2023   21:25 Diperbarui: 8 Juni 2023   21:30 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kursi peninggalan Ki Hadjar Dewantara yang tak luput dari kericuhan di Jl. Taman Siswa, Yogyakarta pada Minggu malam, 4 Juni 2023. (foto: dokumentasi pribadi)

Pada Minggu malam, 4 Juni 2023 lalu, terjadi kericuhan antara kelompok silat PSHT dan kelompok pendukung sepak bola Brajamusti. Kejadian ini berawal karena adanya balas dendam lantaran salah satu anggota PSHT dianiaya oleh orang yang diduga anggota Brajamusti di Villa Rangdo Parangdok , Parangtritis, Kretek, Bantul pada 28 Mei 2023 silam. Kejadian ini sangat disayangkan oleh beberapa pihak karena imbas dari kejadian ini adalah rusaknya beberapa benda museum yang berada di Museum Dewantara Kirti Griya. Pasalnya, museum yang terletak tidak jauh dari lokasi kejadian ini digunakan untuk mengamankan beberapa massa oleh aparat kepolisian.

Namun untungnya, hanya beberapa benda yang ada di luar museum saja yang menjadi korban karena saat kejadian, museum yang dulunya kediaman tokoh pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara ini sudah tutup sejak beberapa jam sebelum kejadian atau bahkan tutup sehari karena hari Minggu. Sangat disayangkan sekali kalau sudah seperti ini. Rumah peninggalan seseorang yang sudah berjasa pada pendidikan Indonesia, malah hancur gara-gara untuk mengamankan orang-orang yang pikirannya masih seperti bocah ingusan. Padahal, orang-orang yang terlibat bentrok itu bisa sekolah karena jasanya Ki Hadjar Dewantara yang telah berjuang hingga diasingkan oleh penjajah ke luar negeri hanya agar bangsa Indonesia bisa leluasa untuk sekolah seperti saat ini.

Lalu, dengan adanya kerusakan tersebut, siapa yang harus disalahkan? Padahal, benda-benda yang ada di museum ini sangat sulit ditemui di jaman sekarang karena benda tersebut diproduksi pada saat Ki Hadjar Dewantara masih hidup. Namun untungnya saat aku lihat sore tadi, salah satu kursi yang pernah diduduki oleh Ki Hadjar Dewantara saat menjamu beberapa tamu kenegaraan hanya mengalami sedikit amblas pada bagian rotan di senderan kursi dan sedikit reyot. Mungkin itu akibat diduduki massa yang diamankan oleh polisi. Namun saat aku berkunjung, semua sudah kembali normal. Beruntung pihak pemda DIY dan Polda DIY bersedia untuk memberikan bantuan untuk perbaikan museum ini.

Semoga saja tidak ada kejadian serupa di kemudian hari. Mari kita jaga kedamaian kota Yogyakarta agar para pendatang merasa aman dan nyaman tinggal di kota ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun