Pada tanggal 24 September 1999, terjadi demonstrasi yang memprotes jalannya pelaksanaan dan agenda Sidang Istimewa MPR. Peristiwa tersebut dikenal dengan Tragedi Semanggi II. Tragedi tersebut telah menewaskan seorang mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia angkatan 1996, Yap Yun Hap.
Yap Yun Hap dinyatakan meninggal dunia pada hari yang sama akibat tembakan dari salah satu rombongan tentara yang melakukan parade truk di Jl. Thamrin. Yap Yun Hap yang saat itu bergabung dalam gelombang demonstrasi menentang Rancangan Undang-Undang (RUU) Penanggulangan Keadaan Bahaya (PKB) yang dibahas pemerintah dan DPR. Setelah tertembak di Jl. Thamrin, mahasiswa kelahiran 17 Oktober 1977 ini dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Yap Yun Hap dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur.
23 tahun berselang setelah kematiannya, Yap Yun Hap semakin dikenal di kalangan mahasiswa Universitas Indonesia sebagai sosok patriotik. Ada sebuah kata-kata yang pernah diucapkannya, yaitu "Saya sekolah di UI, rakyat yang membiayai, yang mensubsidi. Maka saya harus berjuang untuk rakyat". Sosoknya tidak akan terlupakan dan menjadi simbol kasus pelanggaran HAM pada masa itu. Namanya pantas disejajarkan dengan para korban Tragedi Trisakti 1998 seperti Elang Mulya Lesmana, Hafidin Royan, Heri Hertanto, dan Hendriawan Sie yang mengalami nasib serupa yaitu wafat dikala memperjuangkan aspirasi rakyat.
Yap Yun Hap telah tiada. Namun semangat patriotiknya dalam membela rakyat Indonesia masih akan dikenang oleh rakyat Indonesia. Semoga untuk ke depannya tidak ada kejadian seperti ini lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H