Mohon tunggu...
Nurrahman Fadholi
Nurrahman Fadholi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa, pengajar, penulis

Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Terbuka Yogyakarta dan pengajar Bahasa Inggris

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tanpa Tokoh Ini, Kita Tidak Mungkin Bisa Mendengarkan Rekaman Pembacaan Teks Proklamasi

17 Agustus 2022   08:02 Diperbarui: 28 November 2022   11:45 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yusuf Ronodipuro. (sumber : rri.co.id)

Pada 17 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di kediaman Soekarno, di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Upacara proklamasi tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh nasional dan warga sekitar. Acara tersebut dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB. Namun, peristiwa bersejarah tersebut hanya didokumentasikan dalam bentuk foto seperti yang terdapat dalam buku sejarah maupun sumber-sumber lainnya.

Dalam rekaman yang biasa kita dengar, itu bukanlah rekaman yang direkam pada saat tanggal 17 Agustus 1945 saat peristiwa proklamasi. Rekaman tersebut direkam di studio Radio Republik Indonesia (RRI) Jakarta yang berlokasi di Jl. Medan Merdeka Utara pada tahun 1951. Soekarno merekam pembacaan teks proklamasi tersebut atas desakan Yusuf Ronodipuro, seorang wartawan yang juga salah satu pendiri Radio Republik Indonesia. Yusuf saat itu ingin hadir dan merekam peristiwa bersejarah tersebut, namun ia dan para penyiar lainnya dilarang meninggalkan gedung stasiun radio milik orang Jepang. Pada saat itu, RRI belum didirikan. Jadi, Yusuf dan kawan-kawannya bekerja di radio milik Jepang.

Saat itu, Soekarno enggan membacakan teks proklamasi karena teks tersebut hanya dibaca pada saat poroklamasi. Namun, wartawan kelahiran Salatiga, 30 September 1919 itu mendesak sang proklamator karena jika Bung Karno tidak merekam pembacaan teks proklamasi tersebut, maka rakyat Indonesia tidak memiliki dokumentasi bersejarah tersebut dalam bentuk suara. Akhirnya, Bung Karno pun menuruti keinginan Yusuf untuk merekam pembacaan teks proklamasi tersebut dengan menggunakan alat perekam sederhana yang baru dibelinya.

Hingga saat ini, rakyat Indonesia masih bisa mendengarkan rekaman tersebut. Berikut rekaman pembacaan teks proklamasi yang saya ambil dari salah satu channel YouTube.


Yusuf Ronodipuro memang seorang tokoh yang terlupakan. Namun, ia memiliki banyak jasa terhadap Indonesia. Salah satu peninggalannya yang saat ini masih dinikmati banyak orang adalah Radio Republik Indonesia yang didirikannya pada 11 September 1945. Yusuf Ronodipuro wafat di Jakarta pada 27 Januari 2008 dalam usia 88 tahun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun