Nomo yang bersikap pragmatis akhirnya mengundurkan diri dari Koes Bersaudara. Posisinya digantikan oleh Kasmuri atau Murry, mantan drummer band Patas dari Surabaya.Â
Mundurnya Nomo Koeswoyo mendapatkan reaksi keras dari Yok Koeswoyo. Sebagai bentuk simpatinya kepada Nomo, Yok juga memilih mengundurkan diri karena ia tidak ingin bermain dengan personil orang luar. Posisinya digantikan oleh Totok Adji Rahman, yang merupakan adik dari Titiek AR dan Lies AR.Â
Nama grup band-nya pun berubah menjadi Koes Plus. Bersama Totok AR, Koes Plus merilis album Dheg Dheg Plas pada tahun 1969. Dalam album ini, banyak lagu hits dari Koes Plus seperti 'Kembali Ke Jakarta', 'Derita', 'Manis dan Sayang', 'Kelelawar', dan 'Cintamu Telah Berlalu'.
Pada tahun 1970, Yok Koeswoyo kembali dalam formasi Koes Plus menggantikan Totok AR. Pada tahun inilah, Koes Plus meraih popularitasnya di industri musik Indonesia.Â
Tonny Koeswoyo terus mengibarkan bendera Koes Plus hingga ajalnya menjemput pada tanggal 27 Maret 1987. Tonny Koeswoyo meninggal karena penyakit kanker usus. Tonny Koeswoyo meninggalkan 5 orang anak dan seorang istri bernama Karen Julie.Â
Salah satu putranya, Damon Koeswoyo juga merupakan seorang musisi. Damon Koeswoyo pernah tergabung dalam grup musik Kidnap Katrina, grup musik yang dibentuknya bersama Anang Hermansyah. Ia juga pernah tergabung dalam grup musik bentukan ayahnya, Koes Plus pada tahun 1994 dalam lagu 'Tak Usah Kau Sesali'.Â
Saat ini, Damon juga membentuk band bersama sepupunya, David Koeswoyo, putra dari mendiang Yon Koeswoyo. Grup band tersebut bernama Dadakoe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H